Pemerintah Kota Mojokerto memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM)
bagi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri maupun swasta dengan kapasitas siswa 100 persen mulai hari ini, Senin (3/1/2022).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, kebijakan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
SKB tersebut berisi tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Kata dia, pelaksanaan PTM 100 persen ini, dikarenakan capaian vaksin umum di atas 80 persen dan vaksin lansia 60 persen. Sehingga, kuota siswa dalam satu kelas bisa terisi kembali sepenuhnya.
Bukan hanya itu, semua tenaga kependidikan dan pendidik di Kota Mojokarto sudah dilakukan vaksinasi tahap satu dan tahap dua. Begitu juga dengan sejumlah siswa yang sudah mendapatkan vaksin anak usia 6 sampai 11 tahun di tahap pertama, dan sebagian sudah tahap kedua.
“Hari ini kita mulai PTM 100 persen, di seluruh SD/MI dan SMP/MTs Negeri maupun Swasta. Tapi tetap prokes ketat,” ungkapnya
Dia menjelaskan, total ada 59 SD Negeri/Swasta, dan 10 SMP Negeri/Swasta yang melaksanakan PTM terbatas 100 persen.
Meski demikian, pelaksanaan PTM tersebut harus dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
“Bedanya, semua ruangan terisi dengan kuota maksimal siswa. Jam pembelajaran tidak ada shift-shift an lagi. Berbeda dengan PTM terbatas 50 persen, satu kelas dibagi dua jadi ada dua shift untuk satu kelas,” ucapnya.
Meski PTM telah dimulai 100 persen, pihaknya masih tidak mengizinkan kantin di lingkungan sekolah berjualan. “Kantin belum buka, jadi bawa bekal dari rumah. Kalau koperasi siswa memang sudah buka,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :