Hujan deras semalam yang mengguyur Kabupaten Mojokerto, menyebabkan sungai di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, meluap. Bahkan hingga siang ini, air masih mengenangi jalan, sekolahan dan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Banjir luapan sungai tersebut terjadi sejak malam, saat air sungai yang ada di utara jalan Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto mulai meluap saat hujan dengan intensitas deras mengguyur Kabupaten Mojokerto sejak siang.
Dari data yang diperoleh di lokasi, banjir luapan bukan hanya meredam ruas jalan alternatif Kecamatan Sooko dan Trowulan. Melainkan Sekolah Dasar Negeri Modongan dan Puskesmas Pembantu (Pustu) turut terendam.
Ainun Sholiha salah seorang guru SDN Modongan mengatakan, banjir yang mengenangi sekolah SDN Modongan terjadi sejak Kamis (20/01/2022). Namun pada siang ini Jumat (21/01/2022) banjir yang menggenangi halamam sekolah semakin parah.
“Hujannya kan semalam deras sekali, sehingga air sungai yang ada di depan sekolah ini melauap dan mengenangi halam sekolah. Jika dibandingkan hari sebelumnya, ini semakin parah,”ungkapnya.
Menurut dia, banjir yang terjadi di sekolah SD ini diakibatkan meluapnya aliran sungai yang tidak mampu menampung debit air yang cukup besar yang ada di depan sekolah.
“Ya sungai yang ada di depan sekolah itu penyebabnya, kalau sedang hujan deras sungai itu pasti meluap,,” terangnya.
Akibat luapan banjir tersebut, aktivitas sekolah sempat terganggu lantaran halam sekolah dibanjiri air setinggi kurang lebih 15 sampai 20 centimeter.
Mulai dari sejumlah aktivitas kegiatan ditiadakan hingga para siswa berangkat sekolah dengan mengunakan sandal.
“Biasanya kalau pagi ada yang namanya literasi dan itu diadakan dihalam sekolah, tapi karena kondisi seperti itu terpaksa ditiadakan, termasuk pelajaran olah raga yang biasanya dilakukan dihalam juga ditiadakan melainkan diganti menteri dalam kelas,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat menambahkan, jika banjir yang terjadi di Desa Modongan, Kecamatan Sooko disebabkan meluapnya air sungai yang tak mampu menampung debit air saat hujan deras yang terjadi secara terus menerus.
Menurut dia, sungai yang berada di Desa Modongan merupakan sungai avour yang telah beralih fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase.
“Dulu itu merupakan irigasi, tapi sekarang sudah beralih fungsi sebagai drainase yang tak mampu menampung debit air kiriman,” terangnya.
Dilain hal, penyebab lain melubernya sungai avur Modongan ini disebabkan karena tersumbat sampah hingga sendimen sungai yang terus mengecil karena lumpur.
“Memang disitu pernah di normalisasi, tapi sekarang kembali lagi, seperti itu, jadi nanti kita kordinasikan ulang untuk bisa di normalisasi,”tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :