Sebanyak 400 lebih hewan ternak jenis sapi di Kabupaten Mojokerto tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Wabah yang mengancam menurunnya produksi ternak ini kini menjadi atensi pemerintah.
Berdasarkan data dari Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto mencatat ada sebanyak 408 ekor sapi tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi-sapi ini tersebar hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Mojokerto.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Drh. Agoes Hardjito mengatakan hasi pengambilan sampel ditemukan ratusan ternak sapi terjangkit penyakit PMK di 15 Kecamatan yang ada Kabupaten Mojokerto.
“Data terkini setidaknya ada 408 ekor ternak sapi yang terindikasi penyakit PMK dan tersebar dari 45 desa Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Senin (09/05/2022).
Menurut dia, wabah penyakit PMK PKM
yang bisa menurunnya produksi ternak ini kini menjadi atensi pemerintah, terlebih di wilayah Kabupaten Mojokerto sudah bebas PMK sekitar tahun 1986.
Dia berujar, kali pertama penyakit PKM ink ditemukan dari laporan kelompok peternak di kawasan Karangdiyeng, pada 3 Mei 2022 lalu. Dari keterangan pemilik yang bersangkutan membeli sapi dari pedagang asal wilayah Wringinanom, Kabupaten Gresik di pasar Pandan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
“Kita mendapat laporan dari wilayah Karangdiyeng dan melakukan pengambilan sampel dan ditemukan penyakit PMK pada ternak sapi tersebut,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat tak khawatir akan adanya serangan wabah penyakit PKM ini. Lantaran penyakit ini dapat disembuhkan dalam kurun waktu 10-14 hari. Dengan mengunakan pengobatan Analgesik antipiritik (obat anti demam) antihistamin, vitamin dan antibiotik.
“Angka kematian 1-5 persen sehingga angka kesembuhan sekitar 95 persen karena penyakit PMK pada ternak sapi dapat sembuh jika diobati,” tegasnya.
Adapun tanda-tanda ternak sapi yang tertular penyakit PMK yakni demam, keluar liur, moncong dan lidah seperti melepuh sehingga hewan ternak tidak mau makan yang menyebabkan sakit. Namun jika dibiarkan dapat merembet ke bagian kaki bahkan bisa mengakibatkan kuku lepas.(fad/Sam)
Baca juga :