Cegah Wabah PMK, Bupati Mojokerto Tutup 6 Pasar Hewan

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar bergerak cepat untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi. Selain menutup 6 pasar hewan, distribusi sapi potong dari luar daerah maupun yang akan keluar dari Mojokerto juga dihentikan sementara.

Seperti hari ini, Ikfina dan Apip didampingi Sekda Teguh Gunarko dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mojokerto memantau langsung sterilisasi pasar sapi dan kambing di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging. Sterilisasi pasar hewan ini menggunakan 2 mobil pemadam kebakaran dan 2 alat semprot manual. Seluruh area pasar disemprot menggunakan cairan disinfektan.

“Sesuai arahan Pak Presiden, Pak Menteri (Pertanian) dan Bu Gubernur untuk melakukan tindakan cepat menyikapi wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ruminansia. Kami sudah mengambil tindakan cepat yaitu menghentikan proses penularan dengan cara penutupan 6 pasar hewan di Kabupaten Mojokerto,” kata Ikfina kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/5/2022).

Selama pasar hewan ditutup, lanjut Ikfina, pihaknya memberikan solusi kepada para pedagang sapi potong agar tetap bisa melakukan aktivitas jual beli. Yaitu menggunakan aplikasi Tumbas milik Disperindag yang di-launching bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Mojokerto ke 729 tanggal 9 Mei lalu. Hanya saja, perdagangan sapi secara online khusus di dalam wilayah Kabupaten Mojokerto dan khusus sapi yang sehat.

“Tim Disperindag turun kepada pedagang-pedagang yang butuh untuk segera menjual ternaknya. Tetap dalam pengawasan dokter-dokter hewan kami. Jadi, dipastikan sehat baru bisa dilakukan distribusi dan kami lokalisir di Kabupaten Mojokerto saja,” terangnya.

Ikfina menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan Dinas Pertanian dan Peternakan, populasi sapi potong di Kabupaten Mojokerto mencapai 51.300 ekor. Dari jumlah itu, yang terkena PMK 622 ekor sapi. Menurutnya, tingkat kematian penyakit ini tergolong rendah.

“Stereotype yang saat ini menyerang Jatim tingkat mortalitasnya rendah. Angka kematiannya dari 622 hanya 10 sapi yang mati,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Ikfina memastikan selama lalu lintas sapi potong dihentikan sementara, stok daging sapi di pasar-pasar tradisional tetap aman dan mencukupi untuk konsumsi masyarakat. Menurutnya, rata-rata kebutuhan sapi potong untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Mojokerto mencapai 2.000 ekor per hari.

“Populasi sapi potong yang kami punya masih cukup dalam masa inkubasi ini. Kalau tingkat kesembuhan tinggi, kita tidak perlu khawatir. Selama masa inkubasi kami berusaha mengendalikan,” jelasnya.

<!–nextpage–>

Masa inkubasi PMK, lanjut Ikfina, selama dua minggu. Oleh sebab itu, pihaknya rutin melakukan pengecekan terhadap sapi-sapi yang saat ini dalam kondisi sehat. Karena tidak menutup kemungkinan sapi yang hari ini sehat baru mengalami PMK di kemudian hari. Sedangkan terhadap sapi-sapi yang menderita PMK dilakukan upaya penyembuhan.

“Pada prinsipnya ini penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Kami memberikan vitamin dan analgesik antipiretik terhadap sapi-sapi yang sakit dalam waktu dua hari sudah mau makan. Sehingga bisa membaik. Sambil kami menunggu vaksin yang diupayakan pemerintah pusat,” cetusnya.

Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini menegaskan, PMK merupakan penyakit yang hanya menular dari hewan ke hewan. Yaitu hewan ruminansia atau berkuku belah, seperti sapi, kambing, domba, kerbau dan babi. Menurutnya, manusia tidak akan sakit meski terkena virus tersebut. Manusia hanya bisa menjadi pembawa virus tersebut melalui kontak tangan dan peralatan yang digunakan untuk merawat sapi.

“Sapi-sapi yang terlokalisir di kandang-kandang dan pekerjanya tidak hilir mudik, kami kategorikan aman. Sehingga menjadi sumber ketersediaan daging sapi untuk pasar di Kabupaten Mojokerto. Disperindag memantau terus distribusi sapi potong untuk konsumsi dari peternak ke rumah potong dan langsung ke pasar,” tegasnya.

Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar menambahkan, sesuai arahan Presiden Jokowi, pihaknya membantu pemerintah untuk menghentikan sementara lalu lintas sapi potong. Baik dari Bumi Majapahit maupun yang akan masuk dari daerah lain. Penghentian sementara lalu lintas sapi potong juga mengacu pada surat edaran Bupati Mojokerto tanggal 7 Mei 2022.

“Kami mendukung pemerintah, kami gerak cepat menangani wabah PMK ini yang menyerang sapi,” jelasnya.

Untuk memastikan tidak ada keluar masuk sapi di Kabupaten Mojokerto, kata Apip, pihaknya membuat titik pengecekan (check point) kendaraan di 4 jalur perbatasan dengan daerah lain. Yaitu di perbatasan dengan Pasuruan, Lamongan dan Gresik, Sidoarjo dan Jombang.

“Kami laksanakan pembatasan pergerakan sapi dan hewan ternak. Kalau ada pergerakan hewan kami kembalikan ke tempat asalnya,” tandasnya.,(tim/Sam)

 

 

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :