Polres Mojokerto Kota menggelar simulasi penanganan kerusuhan jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Mojokerto pada 14 September 2022 mendatang.
Digelar di lapangan Patih Gajah Mada, Rabu (31/08/2022), simulasi penanganan kerusuhan jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) ini untuk mengantisipasi adanya kerusuhan saat Pilkades berlangsung.
Simulasi diawali dengan adegan ratusan masa dari salah satu pendukung calon kepala desa yang mengelar kampaye hingga berakhir ricuh setelah salah satu calon kades mendatang artis ibu kota.
Selanjutnya, dilanjutkan dengan masa tenang hingga kericuhan kembali terjadi saat pemungutan surat suara.
Ratusan massa dari salah satu pendukung melakukan unjuk rasa hingga berujung anarkis. Massa bahkan menyerang petugas yang mengamankan pilkades tersebut.
Akibatnya, bentrok antara pendukung kades dan polisi pecah. Para pendemo yang emosi terus menyerang polisi dengan lemparan batu dan air.
Lantaran aksi demo anarkis warga makin tidak terkendalali, bantuan pasukan anti huru hara jajaran Polresta Mojokerto terpaksa diterjunkan. Polisi juga menurunkan tim dengan sepeda motor juga untuk membubarkan masa.
Tidak hanya itu, sebuah mobil water kanon juga diturunkan untuk membubarkan masa yang anarkistis. Hingga, tembakan gas air mata juga dilakukan petugas untuk membubarkan pendemo. Hingga akhirnya, masa pendemo pun bubar dan situasi kembali terkendali.
Dalam simulasi penanganan kerusuhan jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan dilakukan serentak pada 14 September 2022 mendatang tersebut turut hadir juga Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawti hingga Kepala Kejaksaan juga nampak.
Nantinya, dalam pelaksanaan Pilkades ini Polresta Mojokerto akan menerjunkan 375 personil Polri, dibantu 188 Petugas linmas untuk untuk mengamankan 8 desa dan 67 TPS yang akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkades serentak di Kabupaten Mojokerto.
Bupati Ikfina mengatakan, Polres Mojokerto Kota membawahi 3 Kecamatan yang berada di Utara sungai yang akan melaksanakan Pilkades serentak yaitu di Kecamatan Jetis, Kecamatan Gedeg dan Kecamatan Dawarblandong.
Dari tiga Kecamatan tersebut nantinya akan ada 8 desa yang akan melangsungkan pemilihan kepala Desa, yakni Desa canggu, Desa ngabar, Desa Jetis dan Desa Lakardowo, Desa Sidoharjo, Desa Pagerrejo, dan Desa Batankrajan dan juga Desa Gunungan.
Kata dia, pelaksanaan Pilkades ini merupakan upaya pemerintah dalam menjalankan keberlanjutan kepemimpinan dengan tujuan bagaimana proses pembangunan di tingkat desa bisa berjalan baik dan akhirnya kesejahteraan bisa meningkat.
“Saya harapkan para peserta pengamanan dapat melaksanakan tugas dengan semangat dan penuh tanggung jawab agar pelaksanaan Pilkades serentak dapat terlaksana dengan baik dan pastinya keamanan dan ketertiban yang kita inginkan bersama dapat berjalan dengan semestinya, sehingga kolaborasi pengamanan antara pihak-pihak terkait bisa terwujud di Kabupaten Mojokerto yang kita cintai bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Wiwit Adi Satria mengatakan, sejumlah persiapan dalam menghadapi pemilihan kepala desa di wilayah hukumnya telah dilakukan, mulai dari pemetaan daerah rawan konflik hingga terdapat kericuhan.
“Persiapan kita akan kita terjunkan 400 persoalan, termasuk akan dibantu oleh linmas sesuai dengan peta kerawanan di setiap wilayah masing masing,” bebernya.
Nantinya saat pelaksanaan Pilkades di 8 desa di tiga kecamatan berlangsung pihaknya juga akan meminta bantuan dari anggota Brimob.
Dia berujar, dari hasil hitung indek potensi kerawanan saat Pilkades berlangsung setiap daerah memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda.
“Masing masing sudah kita hitung indek potensi kerawanan yang ada masing-masing TPS. Sehingga kita tidak underestimate, namun kita berusaha memberi pengamanan terbaik,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :