3. Lato-lato bisa mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gawai yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak.
4. Melatih anak menjaga keseimbangan .
5. Berpotensi memunculkan sikap kompetitif atau mendorong anak untuk mencapai target untuk berjuang sampai bisa memenangkan momen itu.
6. Permainan Lato-lato juga dapat menjadi healing secara sederhana. Karena permainan ini mampu membuat anak-anak yang memainkannya tertawa, merasakan senang, dengan harga murah dan terjangkau.
“Keasyikan memainkan Lato-lato adalah ketika berhasil membenturkan dua bandulnya dalam posisi seimbang secara berulang-ulang, hingga menimbulkan efek gerakan seimbang serta bunyi beraturan,” tutur Retno.
Lebih lanjut, kepuasan dari permainan Lato-lato ini saat berhasil memberikan rasa kebahagiaan sendiri.
Menurutnya, semakin lama seorang anak bisa memainkan Lato-lato, maka dia semakin bangga dan menjadi candu, sehingga ingin terus memainkan.
Sekadar informasi, Lato-lato pernah populer juga di Amerika. Lato-lato disebut Clankers. Namun karena permainan ini memakan korban, sehingga pada tahun 1970-an permainan ini dilarang oleh pemerintah setempat.
“Kala itu bahannya menggunakan material kaca sehingga ketika pecah, pecahannya menyebar sehingga berpotensi melukai banyak orang di sekitar selain pemainnya sendiri,” kata Retno.(tim/say)