Bupati Mojokerto Minta Orangtua Tak Pengaruhi Independensi Anak

Mojokerto – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati meminta para orangtua tidak mempengaruhi independensi anak dalam berkreasi. Hal tersebut disampaikan saat membuka lomba mewarnai tingkat TK/RA se-Kecamatan Jetis di MI Al-Musthofa Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Rabu (25/1/2023).

Guna mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan hebat, hal sederhana yang bisa diterapkan dalam melatih kemerdekaan berkreasi anak salah satunya yakni dengan mewarnai. Setidaknya, ada sebanyak 264 peserta yang mengikuti lomba mewarnai tingkat TK/RA se-Kecamatan Jetis.

“Kepada para orang tua agar memberi dukungan dan support anak-anak. Jangan mengganggu independensi anak-anak. Jangan mengintervensi anak-anak yang bisa mengganggu independensi atau kemerdekaan anak. Biarkan kebebasan anak-anak dalam memberi warna. Karena anak-anak punya fantasi masing-masing,” tuturnya.

Dengan tidak mengganggu kemerdekaan anak dalam mengekspresikan kreativitasnya, lanjut Bupati perempuan di Kabupaten Mojokerto tersebut, memiliki pengaruh positif terhadap anak saat dewasa nantinya. Terutama dalam hal keberanian anak untuk menentukan pilihannya sendiri.

“Jangan memaksa anak-anak masuk ke dunia bapak ibu. Biarkan anak-anak ini menentukan keputusan dan pilihannya, jadi nanti saat besar, mereka tidak akan susah dalam menentukan pilihan. Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa yang akan datang membutuhkan generasi yang cerdas,” katanya.

Untuk itu, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini berpesan kepada para orang tua agar terus memberikan dukungan terhadap kelebihan dan kekhasannya yang dimiliki masing-masing anak. Terima dan hargai anak-anak apa adanya karena semua anak itu spesial dengan segala kekhasannya.

“Kalau kita ingin anak kita maju dan berkembang dengan baik, maka ayo dukung kelebihannya jika ingin anak-anak Anda nanti menjadi anak-anak yang hebat suatu saat nanti. Untuk itu, saya mengapresiasi lomba mewarnai yang diadakan MI Al-Musthofa ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MI Al-Musthofa, Sholehudin Ghozali mengatakan, dalam elaksanaan lomba mewarnai kali ini, bukan kertas yang menjadi media mewarnai, melainkan panitia menyiapkan media berupa totebag. Karena telah lomba usai, hasil karya masih bisa bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari.

“Melalui lomba mewarnai ini, diharapkan dapat memberikan nilai manfaat kepada anak-anak terutama bisa menggugah pengembangan bakat dan kreativitas anak di tengah era digitalisasi ini. Karena masa-masa anak sekarang gadget lebih dominan,” tegasnya.(Di/Smk)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :