Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus menggulirkan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI). Kali ini, Bupati Ikfina menyasar ibu balita di Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Program yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto tersebut, digelar di Pendopo Desa Kutogirang, pada Selasa, (5/5) pagi. yang diikuti oleh ibu-ibu balita se-Desa Kutogirang.
Bupati Ikfina juga menyerahkan alat antropometri kepada kepala desa Kutogirang Didik Udiarno, yang juga turut dihadiri Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Sugeng Nuryadi, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ninik, Camat Ngoro, Kapus Ngoro, dan Ketua TP PKK Desa Kutogirang.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa untuk memenuhi gizi dari calon bayi, maka para ibu hamil harus memiliki lingkar lengan minimal 23,5 cm. Karena hal tersebut,
“Kalau ibunya kurang gizi, jadi anaknya dikasih gizi darimana, karena didalam kandungan anaknya tidak boleh kurang gizi. Jadi saling mengingatkan karena indikator seorang ibu tidak kurang gizi lengannya tidak kurang dari 23,5 cm,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga mengatakan, dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto, para balita harus terpenuhi gizinya agar tidak kekurangan gizi dan tidak kekurangan makanan.
“Karena stunting ini adalah menjadi masalah dinegara kita, karena balita stunting maka kecerdasanya 20 persen dibawah rata-rata,” bebernya.
Selain itu, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap Balita, orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto menjelaskan, agar para orang tua dapat memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.
“Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” jelasnya.
Bupati Ikfina juga berpesan, agar para orang tua juga memperhatikan tumbuh kembang anak, agar kedepannya para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter.
“Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik,” tungkasnya. (ram)
Baca juga :