Hadiri Jambore Pemuda Internasional, Bupati Mojokerto Kenalkan Identitas Full Of Majapahit Greatness

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri Jambore Pemuda Internasional. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ikfina memperkenalkan identitas Kabupaten Mojokerto yaitu Full of Majapahit Greatness yang berarti penuh dengan kemegahan Majapahit.

Jambore Pemuda Internasional yang diprakarsai Yayasan Pondok Kasih, Pemprov Jatim dan Meek Foundation itu digelar di Ubaya Trade Center (UTC) Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu, (8/11) malam. Setidaknya 380 pemuda, baik dari dalam dan luar negeri turut serta dalam Kegiatan kepemudaan yang bertema ‘The Future Is Us’ ini. Selain itu, Jambore ini juga menghadirkan narasumber dari dalam negeri hingga luar negeri.

Jambore Pemuda Internasional (JPI) yang berlangsung dari (6-9 November) ini merupakan acara yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda yang paham akan jati diri yang siap menjadi pemimpin yang berdampak bagi bangsa dan diri sendiri. Kegiatan Jambore Pemuda Internasional ini dihadiri Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Pendiri Yayasan Pondok Kasih Hana Amalia Handayani, Perwakilan Pemprov Jatim dan Ketua Meek Foundation.

Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengatakan, Kabupaten Mojokerto dengan City Branding Full of Majapahit Greatness ini mempunyai filosofi masing-masing. Seperti Gapura Wringin Lawang yang bermakna pertahanan, penanda kekuasaan sebuah daerah, serta menjadi jubah kebesaran sebagai pesona awal saat pertama kali melihat. Kemudian Gelombang air adalah sumber air yang bermakna kelestarian alam.

Candi Wringin Lawang ini juga merupakan simbol dari kerajaan Majapahit. Hal tersebut berdasar pada keputusan Mendikbud Ristek RI, bahwa untuk kawasan situs cagar budaya peringkat nasional Trowulan ini, ada di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.

“Jadi ada 4 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan 3 Kecamatan di Kabupaten Jombang, ini ditetapkan menjadi kawasan situs cagar budaya peringkat nasional Trowulan. Dan ini diyakini merupakan pusat dari kerajaan Majapahit,” jelasnya.

Lanjut Ikfina, Majapahit merupakan Kerajaan yang cukup besar, karena Majapahit sangat menghargai perbedaan. Selain itu, Majapahit juga memberikan kesempatan kepada semuanya untuk berkembang lebih baik dan saling menghargai.

“Tentu besarnya kerajaan Majapahit ini tidak lepas dari keberkahan-keberkahan yang tuhan berikan kepada kerajaan Majapahit. Sehingga Majapahit memiliki banyak anugerah dan kebesaran,” katanya.

“Kita ingin Kabupaten Mojokerto ini bisa meneruskan itu semuanya, maka kita tetap mengambil nama Majapahit dalam bagian City Branding Kabupaten Mojokerto,” tambah Ikfina.

Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga menceritakan filosofi salah satu simbol yang terdapat di Gapura Wringin Lawang yakni gelombang air. Ikfina menyebut, gelombang air yang berarti sumber air dan kelestarian alam itu merupakan anugerah yang diberikan kepada Kabupaten Mojokerto untuk terus dipelihara dan dipertahankan.

“Kita diberikan kepercayaan memelihara mata air dengan alam asri yang harus dipertahankan. Dan kita bersyukur bisa merawat mata air, yang kemudian air tersebut bermanfaat karena mengalir ke sungai-sungai. Termasuk sungai yang mengalir ke arah Surabaya,” pungkasnya. (dskm/ram)

Baca juga :