Mojokerto – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Mojokerto membuat puluhan rumah rumah penduduk rusak. Angin juga merusak beberapa kios, fasilitas umum dan mobil serta 2 orang terluka tertimpa pohon tumbang.
Berdasarkan data dari BPBD Mojokerto, hujan deras dan angin kencang melanda 5 kecamatan di Mojokerto pada Kamis (11/1) sore. Angin kencang tersebut memporak porandakan atap 10 kios di Dusun Glonggongan, Desa Sumbertebu, Kecamatan Bangsal.
Selain itu, sedikitnya 12 rumah warga rusak ringan dan 2 rusak berat di Dusun Wunut, Desa Sampangagung, Kutorejo. Angin kencang juga merusak atap Masjid Nurul Hidayah dan MI Nurul Amal, serta menumbangkan 4 pohon di dusun ini.
Angin kencang juga menumbangkan sebuah pohon trembesi di Jalan Raya Kebonagung, Puri dan 5 pohon kesono di Jalan Brawijaya yang menghubungkan Mojosari dengan Pungging hingga menimpa minibus warna silver nopol W 1478 QJ yang diparkir di tepi jalan.
Sedangkan di Kecamatan Mojosari, sedikitnya ada 10 pohon ambruk ke jalan dan bangunan. Yaitu 2 pohon kesono di Jalan Masjid, 7 pohon kesono di Jalan Gajah Mada, serta 1 pohon kesono di Desa Ngimbangan. Di Desa Seduri, Mojosari, angin kencang merusak atap 1 rumah warga dan merobohkan teras toko mebel.
Terkait dua korban luka akibat tertimpa pohon, diketahui bernama Umar Mukhtar (22), warga Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal dan Saumi (79), warga Jalan Masjid, Kelurahan Sarirejo, Mojosari.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, keduanya tertimpa pohon yang tumbang diterjang angin kencang. “Kedua korban mengalami luka berat,” jelasnya, Jumat (12/1/2024).
Ikfina pun membesuk Umar dan Saumi yang saat ini dirawat intensif di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. Menurutnya, Umar tertimpa pohon tumbang ketika mengendarai sepeda motor di Jalan Mojosari-Pungging, tepatnya di sebelah barat kantor Kecamatan Pungging.
“Kalau Bu Saumi tertimpa pohon tumbang saat berada di area rumahnya,” terangnya.
Belajar dari musibah ini, lanjut Ikfina, pihaknya akan menggelar mitigasi bencana, yaitu dengan memeriksa pepohonan yang berpotensi tumbang. “Semua harus waspada dan hati-hati. Musibah ini akan jadi evaluasi bersama agar ke depan jangan sampai terulang,” tandasnya.(tim/SMA)
Baca juga :