Proyek pembangunan atap lorong (selasar) kompleks Wisata Religi Makam Troloyo di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto senilai Rp 1 miliar yang seharusnya dikerjakan tahun ini gagal dilaksanakan. Akibatnya, bangunan selasar wisata religi andalan Pemkab Mojokerto tersebut terancam mangkak dalam waktu yang cukup lama.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pembangunan selasar yang digunakan sebagai akses peziarah menuju makam sebenarnya direncanakan selesai dibangun akhir tahun ini. Namun ternyata hingga kini belum ada realisasinya.
Padahal, selasar yang kondisinya rapuh itu sudah dibongkar, sehingga akses menuju makam kini tidak dilengkapi atap. Kondisi ini sering dikeluhkan peziarah apalagi saat musim hujan.
Sementara Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Mojokerto Djoko Widjayanto mengatakan, proyek pembangunan selasar Wisata Religi Makam Troloyo tahun ini gagal terealisasi, karena mengalami gagal lelang. “Ada beberapa syarat yang tidak bisa dipenuhi, sehingga lelangnya gagal,” ungkapnya.
Djoko juga mengatakan, Disparpora tetap akan mengajukan kembali anggaran pembangunan selasar agar bisa terealisasi tahun depan. ”Pembangunan selasar ini memang diharapkan warga dan para peziarah, semoga tahun depan (2019) tidak gagal lagi,” pungkasnya.
Sekedar informasi, jumlah pengunjung wisata religi Makam Troloyo di Trowulan Mojokerto mencapi 350 ribu pengunjung setiap tahun dan terbanyak melebihi pengunjung wisata air panas Pacet yang berada dikisaran 300 ribu wisatawan per tahun.(sma/udi)
Baca juga :