Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember memantik kepedulian memberikan perlindungan kepada kalangan penyandang disabilitas. Tidak hanya program pemberdayaan melainkan juga pemenuhan sarana penunjang dari instansi pemerintah.
Ketua DPRD Kota Mojokerto Febriana Meldyawati mengatakan, pihaknya tengah serius mendorong banyak program yang harus memberdayakan kalangan penyandang disabilitas. Utamanya, pada pemenuhan sarana prasarana di tempat-tempat publik. ’’Untuk sarana prasarana di instansi pemerintahan juga wajib diadakan lebih banyak lagi,’’ kata dia.
Dituturkannya lebih jauh, kalangan dewan bakal menyeriusi pembentukan aturan terkait ketenagakerjaan. Sebelumnya, dewan akan menghimpun aspirasi dari kaum difabel. ’’Kami akan sounding dengan teman-teman difabel,’’ tutur Melda.
Pihaknya menilai, sejauh ini banyak potensi di kalangan disabilitas. Dari segi jumah keberadaan mereka cukup banyak. Bahkan, memiliki kemampuan yang tidak kecil. ’’Kami melihat ada potensi yang harus serius digali oleh Pemkot. Kita ini kurang pada SDA (Sumber Daya Alam), sehingga potensi-potensi SDM (Sumber Daya Manusia) ini perlu kita gali dan dikembangkan,’’ tandas Melda.
Serap aspirasi dari kalangan penyandang disabilitas itu diharapkan dapat mengerti dan memahami kebutuhan kaum difabel. ’’(Juga) Apa-apa saja yang mereka butuhkan yang selama ini yang kurang dari pemkot,’’ tukasnya.
Hari Disabilitas Internasional tiap 3 Desember diperingati sebagai pengingat dan dimanfaatkan oleh mereka yang berkebutuhan khusus untuk menunjukkan diri. Dan juga, menampilkan eksistensi bahwa mereka bisa seperti manusia kebanyakan. Peringatan HDI tahun ini bertemakan Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas. (sma/ADV)
Baca juga :