Rencana Jatim Bangun LRT Rute Surabaya – Lamongan – Mojokerto Dapat Lampu Hijau

Direspon Positif Menteri Perhubungan

LPemerintah Provinsi Jawa Timur merencanakan membangun kereta Light Rail Transit (LRT) rute Lamongan–Gresik–Surabaya–Sidoarjo–Mojokerto. Rencana ini pun mendapatkan respon positif dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, mega proyek yang membutuhkan aggaran cukup besar hingga mencapai Rp 7-8 triliun ini diharapkan bisa terealisasi, meskipun dalam jangka panjang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Fattah Jasin mengatakan, beberapa waktu lalu pemprov sudah membahas LRT ini bersama Menteri Perhubungan saat berkunjung ke Jatim. “Kalau sudah mau datang ke Jatim berarti sudah ada respon positif dari beliau,” katanya.

Fattah juga mengatakan, LRT ini merupakan bagian kebijakan Dirjen Perkeretaapian. Namun kebijakan ini juga ada di Kemenhub. “Kesulitannya adalah pada pembiayaan. Kita sudah menghitung secara keseluruhan, kira-kira dibutuhkan anggaran sebesar Rp 7-8 trili. Pemprov sangat mengandalkan dananya dari pemerintah pusat,” tambahnya.

Fattah juga merinci, besarnya anggaran ini untuk pengadaan semua kebutuhan yang bwrsifat baru. “Gerbongnya membeli baru. Selain itu, jalur dan stasiunnya juga baru serta sistem kelistrikan. Nantinya LRT ini bisa maju mundur dan menggunakan listrik. Jadi tidak perlu lagi melepas lokomotif,” terangnya.

Sementara pihak yang sudah ikut membahas wacana ini diantaranya JICA, perusahaan asal Jepang. Melalui Urban Development Project (SUDP) yanv menyebut paling memungkinkan transportasi umum di Surabaya Raya adalah LRT.

Kata Fattah, kajian yang sama juga pernah dilakukan Societe Nationale des Chemins de fer Français (SNCF), perusahaan kereta api Prancis, LRT dengan menggunakan jalur atas diyakini paling tepat mengatasi kemacetan. Rutenya dari Stasiun Sidoarjon ke Stasiun Gubeng.

Dan yang terakhir adalah tim feasibility study asal Jerman yang memberikan rekomendasi LRT dengan cakupan wilayah lintasan yang lebih luas lagi. Mulai dari Lamongan, Surabaya, Bandara Juanda, Sidoarjo hingga Mojokerto.

Sementara untuk merealisasikannya memang dibutuhkan BUMD yang punya kemampuan, juga investor yang mumpuni. Kata Fattah, dalam pembicaraan dengan Kemenhub dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah dilakukan, diperkirakan LRT nanti bisa mengakomodir mobilisasi 10 juta penduduk yang bergerak di wilayah Gerbangkertasusila.(int/udi)

Baca juga :