Mulai hari ini, 6 Agustus 2019, semua bus sholawat yang biasanya melayani Calon Jamaah Haji (CJH) Indonesia menuju Masjidil Haram secara gratis 24 jam mulai dihentikan untuk persiapan prosesi puncak haji.
Semua CJH diharapkan lebih fokus pada persiapan fisik menjelang wukuf di Arofah hingga lempar jumrah di Minna atau yang dikenal dengan prosesi Armuzna (Arofah, Muzdalifah, Minna).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com dari H Basuni, wartawan radar mojokerto di Tanah Suci, berdasarkan pengumuman Pemerintah Arab Saudi, Idul Adha akan jatuh pada 11 Agustus 2019.
Sehingga, semua jamaah haji dari seluruh penjuru dunia mulai Jumat (9/8) akan bergerak meninggalkan Makkah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf pada Sabtu (10/8) dan dilanjutkan lempar jumrah di Minna.
Sementara persiapan tenda-tenda di Arofah dan Minna untuk menampung jamaah sudah hampir final. Semua tenda sudah terpasang rapi. Demikian pula dengan karpet, kamar mandi, toilet, dapur umum, mau pun makanan.
Sejumlah maktab telah dilengkapi dengan gedung toilet berlantai dua, yang disertai kamar mandi dan keran untuk wudhu.
Sadat, petugas haji indonesia mengatakan, beberapa KBIH dan petugas kloter sudah meninjau kesiapan Armuzna. “Kami lihat tenda untuk jamaah juga sudah siap dengan struktur bangunan yang baru, karpet juga baru, dan tenda jamaah sudah disiapkan,” katanya.
Sementara menjelang puncak haji, semua CJH diimbau untuk banyak beristirahat, menyiapkan fisiknya dan para Ketua Kloter juga sudah menyosialisasikan agar jamaah menjaga kesehatan menjelang wukuf.
Selama prosesi wukuf hingga lempar jumrah, CJH akan meninggalkan Mekkah selama 4 hingga 5 hari, Jumat (09/08) sore mulai meninggalkan Mekkah menuju tenda di Arafah. Sabtu (10/08) jamaah melaksanakan wukuf, (10/08) bergerak menuju Muzdalifah. (11/08) sudah berada di Minna untuk lempar jumrah pertama.
Di tenda-tenda Minna, jamaah akan tinggal selama 3-4 hari, mereka bisa mengambil nafar ula (tiga hari lalu kembali ke Mekkah) atau nafar tsani atau setelah 4 hari baru kembali ke Mekkah.
Selama prosesi Armuzna, jamaah diimbau untuk membawa pakaian dan pembekalan secukupnya. Karena di pemondokan tenda-tenda, jatah makan lengkap dengan minum dan buah tetap diberikan secara rutin.(bas/sma)
Baca juga :