Doa Bersama, Pemuda Lintas Agama Mojokerto Pajang Foto Mbah Moen di Gereja

Sekelompok pemuda lintas agama di Mojokerto menggelar doa bersama untuk KH Maimoen Zoebair atau Mbah Moen yang wafat di Tanah Suci.

Doa bersama yang digelar di Gereja Santo Yosep, Jalan Pemuda, Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Mbah Moen yang selama ini menjadi panutan semua umat.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pemuda lintas agama yang ikut dalam acara ini yakni Pemuda GKI Mojosari, Pemuda Gereja Paroki, Paseban Majapahit, Ansor Kota Mojokerto, KNPI Kota Mojokerto dan Gusdurian.

Dalam acara doa bersama yang berlangsung khidmat sesuai kepercayaan masing-masing tersebut terlihat foto almarhum Mbah Moen diletakkan di tengah-tengah para pemuda lintas agama dengan dihiasi lilin dan bunga.

Sementara Romo Gereja Katolik Santo Yosep, Tomi Cornelius mengatakan, doa bersama ini menjadi wujud penghormatan terakhir para pemuda lintas agama kepada Mbah Moen. “Semoga beliau diterima di sisi Tuhan dan ditempatkan pada alam yang mulia,” kata Romo Tomi, Rabu (7/8/2019).

Romo Tomi juga mengatakan, sosok Mbah Moen merupakan sosok kiai yang menjadi teladan bagi semua kalangan. Almarhum juga dikenal mempunyai karakter yang rendah hati.

“Kami merasa kehilangan. Semasa hidup dalam setiap pesan yang disampaikan kami bisa mengambil inti bahwa bangsa ini harus kita jaga bersama, dalam hal kerukunan dan persaudaraan,” terangnya.

Hal senada jug diungkapan Kordinator Gusdurian Mojokerto Imam Maliki. Menurutnya, doa bersama pemuda lintas agama ini merupakan bentuk penghormatan kepada Mbah Moen sebagai kiai kharismatik dan nasionalis.

“Kami berharap semua masyarakat selalu memegang wejangan beliau dalam mencintai bangsa ini dalam bingkai kebinekaan,” pungkasnya.(sma/udi)

Baca juga :