Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-3 di halaman PC NU Kabupaten Mojokerto diikuti 21 ribu santri yang menggelar upacara dan ikrar bersama, Minggu (22/10).
Ribuan santri mengenakan baju koko putih, bersarung dan berpeci sebagai identitas seorang santri. Upacara juga diikuti santriwati dari berbagai pondok pesantren (ponpes) dan siswa madrasah di bawah naungan LP Ma’arif.
Shobirin, Ketua panitia HSN ke-3 PC NU Kabupaten Mojokerto mengatakan, dalam kegiatan HSN ini berbagai kegiatan digelar, seperti Upacara HSN, Napak tilas, pawai dan pembacaan sholawat Nariyah 1 miliar. “Tujuannya untuk memotivasi para santri agar selalu menjaga keutuhan NKRI dan Islam .” Katanya.
Dalam kesempatan ini, para santri membaca ikrar santri Indonesia bersama yang diawali membaca syahadat dengan dipandu salah satu santri.
Bismillahirrahmanirahim, asyahadu alla illaha illalah, wasyhadu anna Muhammadar Rasullullah.
Kami santri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berikrar:
1. Sebagai santri NKRI, berpegang teguh pada akidah ajaran nilai dari tradisi Islam ahlusunnah wal jamaah.
2. Sebagai santri NKRI, bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berideologi negara satu, ideologi Pancasila. Berkonstitusi satu, UUD 1945. Berkebudayaan satu, kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Sebagai santri NKRI, selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia. Mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudkan perdamaian abadi.
4. Sebagai santri NKRI, berperan aktif dalam membangun nasional, mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan.
5. Sebagai santri NKRI, pantang menyerah, pantang putus asa serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang merongrong Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, serta konstitusi dasar lainnya yang bertentangan dengan semangat proklamasi kemerdekaan dan resolusi jihad Nahdlatul Ulama.
Pembacaan ikrar juga diikuti oleh undangan dan para kiai yang hadir. Di antaranya, Ketua PC NU KH Syihabul Irfan Arief, KH Masyrikhan Asy’ari, KH Mashul Ismail, KH Sya’dullah, dan para pengurus PC NU. Meliputi pengurus harian (tanfidz), lajnah, banom, 18 perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC), dan jajaran kader Nahdlatul Ulama (NU).
”Ikrar santri Indonesia ini sebagai wujud para santri dalam meneguhkan bela negara, menjaga Pancasila dan NKRI,” pungkasnya.
Di akhir upacara, ribuan santri diajak mendengar amanah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj yang disampaikan oleh pembina upacara, KH Mashul Ismail. (sma)
Baca juga :