Perkembangan era digital tidak bisa dihindari, termasuk di moda transportasi bus yang selama ini dinilai masih jauh tertinggal dibanding kereta maupun pesawat terbang.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menargetkan sistem e-tiket untuk pembayaran tiket bus bakal diterapkan mulai tahun 2020 di seluruh wilayah Jawa Timur. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah melancarkan Gerakan Nasional Non-Tunai atau GNNT.
Menurut Khofifah, saat ini e-Tiket untuk bus sudah diujicobakan untuk bus jurusan Surabaya-Malang dan sebaliknya. Uji coba dilakukan untuk melihat respons pasar dan kinerja sistem. Saat ini, pemerintah tengah menyempurnakan sistem tersebut.
“Jadi, yang masih menjadi mimpi saya adalah bagaimana para penumpang bus bisa mengakses e-tiket seperti halnya mereka mengakses tiket kereta. Mereka bisa secara online di mana saja,” ujarnya (15/09)
Khofifah juga mengatakan, rencana tersebut sudah disampaikan ke seluruh unit pengelola teknis terminal-terminal besar di seluruh Jawa Timur. Ditargetkan, proses penyiapan sistem e-tiket di seluruh terminal selesai pada November hingga Desember mendatang.
“Yang sekarang sudah siap sistemnya di Terminal Joyoboyo,” ujarnya.
Selain akan menerapkan sistem digitalisasi, Pemprov Jatim juga sedang mengupayakan konektivitas interland kawasan metropolitan Gerbangkertasusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan) untuk menumbuhkan perekonomian daerah.
Konektivitas kawasan ini untuk memudahkan dan memurahkan arus barang dan logistik, juga memberikan kepastian penumpang terkait waktu dan ongkos bus yang harus dibayar.(sma/udi)
Baca juga :