Puluhan sopir taksi online yang merupakan mitra GoJek melakukan unjuk rasa di depan kator Gojek di jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Mereka mengancam akan menutup kantor gojek dan menuntut skema baru turunnya insentif sebesar 65 ribu dikembalikan seperti sebelumnya.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, aksi unjuk rasa puluhan sopir online ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Mereka membawa berbagai spanduk bertuliskan berbagai madam tuntutan.
Para sopir juga mengepung kantor dengan gojek dan melakukan orasi secara bergilir. Tak hanya itu, mereka juga membawa karangan bunga untuk kantor gojek yang bertuliskan Ikut berduka cita atas Wafatnya Go-Car Mojokerto.
Dalam orasinya, mereka menuntut agar skema baru yakni dana insentif sebesar Rp 65 ribu, dikembalikan seperti semula, yakni Rp 260 ribu.
Fahmi, salah satu pendemo mengatakan, pihaknya akan menutup Kantor Gojek Mojokerto bila tuntutan insentif tak dikembalikan seperti semula.
Mereka menilai, skema baru ini dirasa memberatkan dan tidak manusiawi. Selain itu, para sopir online juga menuntut kenaikan tarif driver dan adanya pemutusan sepihak oleh kantor gojek.
“Ini sudah tidak manusiawi lah, dengan insentif segitu mana cukup, dihitung mulai dari bensin, makan hingga biaya operasional mobil ini saja tidak cukup malah kita bisa rugi,” ungkapnya, Selasa (26/11/19).
Fahni juga menjelaskan, dalam skema baru ini, dalam sehari minimal sopir online harus mendapatkan 17 kali trip, dan hanya mendapatkan insentif Rp 65 ribu. Mereka juga menyayangkan adanya pemutusan sepihak yang dilakukan oleh perusahaan ke teman-teman mereka.
Usai melakukan aksi di kantor Gojek, puluhan sopir online ini melanjutkan aksi di depan kantor DPRD Kabupaten Mojokerto.(sma/udi)
Baca juga :