Dalam 2 tahun terakhir ini peredaran narkoba di Kota Mojokerto cukup marak. Hal itu dibuktikan dengan barang bukti narkoba yang berhasil di ungkap kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, target peredaran narkoba saat ini sudah menyasar ke semua kalangan, termasuk para pelajar hingga ibu rumah tangga.
Dari data BNNK Mojokerto, sejak Januari-November 2019, petugas berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 523,49 gram narkoba jenis sabu dan 1.053 butir pil ekstasi.
AKBP Suharsi, Kepala BNN Kota Mojokerto mengatakan, saat ini para bandar dan pengedar sudah menyasar semua kalangan dan usia, agar menjadi pengguna narkoba.
“Tersangkanya sedikit, tapi didominasi jaringan bandar besar dari luar kota. Mereka masuk ke kalangan pelajar SMP dan SMA dengan narkotika jenis pil double L karena harganya yang cukup terjangkau oleh para pelajar,” ujarnya.
Bahkan yang lebih miris lagi, para orang tua justru mulai ikut terseret bisnis peredaran barang haram tersebut.
“Mayoritas ibu rumah tangga yang terlibat bisnis ini untuk nyambi karena iming-iming hasil (bayaran) besar. Banyak dari mereka yang ditangkap memang berpenghasilan rendah,” paparnya.
Untuk tahun ini barang bukti narkoba yang diamankan BNNK Mojokerto jumlahnya cukup banyak mencapai setengah Kg jenis sabu.
“Tahun ini jumlah BB (barang bukti) cukup banyak ya, mencapai setengah kilogram sabu-sabu dan 1.053 butir ekstasi. BB itu kami sita dari dua orang tersangka dalam dua kasus, tersangkanya hanya dua,” ungkap Suharsi.
Sedangkan tahun 2018 lalu, petugas BNNK mengamankan 2,25 gr sabu, uang sebesar Rp 2.080.000, dan handphone sebanyak 5 buah dengan empat tersangka dari tiga kasus. (sma/adm)
Baca juga :