Polisi Telusuri Pembuang Limbah Medis di Bantaran Sungai di Mojokerto

Polisi dan puskesmas melakukan penelusuran, terkait limbah medis yang ditemukan diantara tumpukan sampah dibantaran sungai atau bawah jembatan Desa Dinoyo, Kecamatan jatirejo, Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, polisi dan puskesmas sudah mendatangi lokasi untuk pengambilan sampel, sekaligus pembersihan yang belum diketahui asal usulnya itu.

Ipda Suyanta, Kanitreskrim Polsek Jatirejo menegaskan, pasca adanya laporan dugaan pembuangan limbah medis yang dikategorikan sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), telah menerjunkan anggota untuk melakukan pengecekan ke lokasi.

Meski dilokasi hanya tinggal sedikit karena telanjur dibersihkan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto pasca temuan itu mencuat, polisi terus melakukan penelusuran dari mana limbah medis berupa alat suntik hingga alat tes HIV itu berasal. “Sudah kami dokumentasikan sebagai modal penelusuran kami,’’ terangnya.

Secara terpisah, M. Sugeng Purwanto, SKM, Kepala Puskesmas Jatirejo menyatakan, limbah medis itu bukan dari Puskemas Jatirejo. Sebab, sejauh ini fasilitas kesehatan (faskes) tahap satu ini sudah bekerja sama dengan pihak ketiga.

Dalam hal ini perusahaan pengelolaan limbah medis atau limbah B3. “Tidak ada untungnya kami buang di tempat sembarangan. Karena puskesmas sendiri limbahnya rutin diambil pihak ketiga. Bahkan, satu bulan kadang dua kali,” tegasnya.

Kebetulan, lokasinya berjarak sekitar 200 meter dari Puskesmas Jatirejo. Namun untuk memastikan sekaligus investigasi, dia sudah mengumpulkan semua petugas puskesmas. Diantaranya, laboratorium, rawat inap, hingga cleaning service.

Mereka sama-sama menyatakan tidak mengetahui. ’’Apalagi ada yang infeksius seperti temuan itu. Jadi, kita tidak berani buang sembarangan,’’ tandasnya.

Dia juga mengatakan, proses pembuangan limbah medis puskesmas sejauh ini sudah sesuai SOP (standar operasional prosedur). ’’Semua limbah di puskemas sudah ada safety box . Untung di lokasi tidak ada safety box, jika ada bisa dipastikan (milik puskesmas). Untungnya tidak ada,’’ tegasnya.

Sebelumnya, limbah medis di bantaran sungai ditemukan oleh mahasiswa asing asal Melbourne, Australia bersama Brigade Evakuasi Popok (BEP) saat melakukan pemilahan sampah popok di bantaran sungai. Dari tumpukan sampah rumah tangga tersebut, ternyata sebagian terdapat limbah medis. (sma/adm)

Baca juga :