BPBD Kabupaten Mojokerto bersama Pemerintah Desa Duyung, LMDH ADM Perhutani KPH Pasuruan, Asper, Koramil, Polsek Trawas dan masyarakat, telah melakukan penanaman 31.800 bibit Vetiver dilokasi rawan longsor.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, penanaman Vetiver dilakukan di Sumber Lumpang Dusun Bantal, Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, mulai 20 hingga 23 Desember 2019.
Tanaman Vetiver berfungsi menahan terjadinya erosi, untuk antisipasi terjadinya longsor.
Sebab, Vetiver sejenis rumput dengan akar tebal dan kuat tersebut mampu melakukan penetrasi pada lapisan tanah.
M. Zaini, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan, penanaman tanaman Vetiver bertujuan untuk mengurangi resiko adanya bencana tanah longsor.
Program yang pertama dilaksanakan di Jawa Timur tersebut menjadi sebagai pilot project, sehingga diharapkan bisa dilakukan oleh daerah lain.
“Kita tanam bibit Vetiver sebanyak 31.800 bibit di lereng Gunung Penanggungan seluas 1590 m2 ini, merupakan upaya kami bersama stakeholder yang bersangkutan maupun masyarakat untuk mengantisipasi adanya bencana,” terangnya, Senin (23/12/2019).
Selain sangat efektif untuk mencegah erosi air dan angin yang menyebabkan longsor, tanaman itu juga bisa dimanfaatkan. Seperti makan ternak, mengusir nyamuk serta bahan obat rematik dan encok.
“Tujuannya untuk mencegah tebing di atas sumber mata air agar tidak longsor dan menjaga sumber mata air lumpang agar tidak mati. Jawa Timur menjadi pilot project sehingga diharapkan dilaksanakan di daerah lain,” ujarnya.
Sekedar informasi, sesuai pemetaan BPBD, Kabupaten Mojokerto memiliki beberapa wilayah topografi pegunungan.
Dari hasil pemetaan terdapat empat daerah yang dipetakan menjadi wilayah rawan longsor dan banjir, antara lain Pacet, Trawas, Gondang dan Jatirejo. (sma/adm)
Baca juga :