Pemkot Mojokerto memastikan proyek mangkrak di lingkungan Kelurahan bakal segera ditindak lanjuti. Bahkan, Walikota langsung turun ke lapangan untuk mendengar keluhan masyarakat terkait proyek yang tak diselesaikan oleh kontraktor tersebut.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Senin hari ini (03/02), Walikota Mojokerto Ika Puspitasari melihat langsung lokasi proyek drainase di Mentikan Gang II, Prakurit Kulon Kota Mojokerto yang belum selesai.
Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah agar proyek tersebut tidak mengganggu dan tidak membahayakan masyarakat.
Dengan didampingi Kepala Bappeko Agung Moeljono, Kepala DPUPR Mashudi dan OPD lainnya, Ning Ita mendapati beberapa saluran air yang tidak tertutup dengan benar.
Menurut Ning Ita, ini disebabkan adanya pipa saluran gas bumi (PGN) yang tertanam di dalamnya. Sehingga rekanan tidak mau mengambil resiko saat pengerjaan. “Saluran air yang tidak ditutup dengan benar, dikhawatirkan akan berdampak pada warga jika dibiarkan. Oleh karena itu saya meminta DPUPR untuk memperbaiki kontruksi drainase yang bermasalah,” ujarnya.
Selain itu, Walikota juga mengatakan, rekanan yang tidak mampu mengerjakan proyek saluran air secara tepat waktu, telah diberi sanksi dan diblacklist oleh Pemkot Mojokerto.
“Ini saat mengerjakan, kontraktornya mendahulukan yang mudah-mudah. yang sulit, seperti di area ipal komunal dan area yang ada pipa jargasnya mereka tidak selesaikan,” ungkapnya.
Masih Kata Ning Ita, skala prioritas dengan adanya proyek ini adalah mengurangi gemangan air dan banjir. “Kita akan benahi, skala prioritasnya adalah mengurangi genangan air,” tambahnya.
Wali Kota juga berharap agar warga juga ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Yang dimulai dengan bergotong – royong membersihkan lingkungan sekitar bersama – sama. “Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita, jangan sampai ada yang buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Kata Ning Ita, meskipun saluran airnya sudah dibenahi pemerintah, kalau masyarakatnya tidak ikut menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah di saluran air, tentunya akan rawan banjir.
Sementara Rosad, warga Mentikan Gang II mengaku, dengan adanya proyek saluran air ini, genangan air di lingkungannya ketika musim hujan sudah sangat berkurang. Hanya saja, warga mengeluhkan kondisi proyek yang belum selesai dan terkesan berserakan dan Kumuh.
“Kalau genangan air saat musim hujan sudah berkurang, tapi ini tidak diselesaikan dan dibiarkan terbuka. Ini sangat membahayakan, Karena sudah ada anak-anak yang terperosok,” ungkapnya.(sma/udi)
Baca juga :