SD di Mojokerto Terendam Banjir, Siswa Terpaksa Belajar di Masjid

Banjir yang menerjang kawasan Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto sudah berlangsung selama tiga hari. Selain mengakibatkan rumah warga terendam, juga membuat sekolah SD di Desa tersebut lumpuh tak bisa digunakan kegiatan belajar mengajar.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, banjir ini membuat ruang kelas dan bangunan sekolah tersebut terendam air setinggi lebih dari 20 sentimeter.

Semua siswa kelas I hingga kelas V terpaksa diliburkan sementara, sedangkan kelas VI yang akan menghadapi ujian tetap masuk sekolah. Namun tempat belajarnya pindah ke tempat yang akan di TPQ di dalam Masjid Al Hikmah.

Triari Andriani, Guru SDN Tempuran mengatakan, banjir ini sangat mengganggu aktifitas kegiatan belajar mengajar di SD Tempuran. Padahal, siswa kelas VI akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

Pihak sekolah memutuskan, khusus siswa kelas VI tetap masuk sekolah untuk persiapan UASBN pada bulan Maret mendatang. “Khusus kelas VI tetap masuk, Karena kan akan persiapan ujian,” jelasnya.

Seperti diketahui, Desa Tempuran Kecamatan Sooko masuk kategori desa yang rawan banjir. Karena hampir setiap musim hujan, Desa yang berada di perbatasan Kabupaten dan kota Mojokerto mengalami banjir.

Bencana ini disebabkan karena curah hujan tinggi yang terjadi hingga membuat sungai di deaa tersebut menguap dan menggenang jalan desa, rumah warga dan sekolah.(sma/udi)

Baca juga :