Bencana banjir mulai melanda wilayah Mojokerto, seperti yang terjadi pada Sabtu malam (31/10/2020) yang melanda empat desa dari tiga Kecamatan di Kabupaten Mojokerto.
Informasi yang dihinpun suaramojokerto.com, selain faktor hujan deras dalam waktu yang cukup lama di daerah atas. Banjir juga dipicu adanya tumpukan sampah di sungai hingga membuat air meluber.
M Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, penyebab banjir yang merendam 134 rumah warga dengan ketinggian antara 5 hingga 20 Cm di dalam runah tersebut diantaranya disebabkan hujan menguyur wilayah Mojokerto selama hampir 7 jam.
Sementara data yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Mojokerto, ada empat Desa yang terimbas luapan sungai. Diantaranya :
– Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro 30 rumah dengan ketinggia sekitar 20 sentimeter.
– Dusun Donorejo, Desa Jasem Kecamatan Ngoro terdapat 4 rumah
– Desa Kertosari, Kecamatan Kutorejo, air akibat luapan sungai masuk ke pemukiman warga hingga ketinggian sekitar 19 sentimeter.
– Dusun/Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar setidaknya ada 100 rumah tersendam antara 5 -10 sentimeter.
“Yang di Mojoanyar penyebab melubernya aliran air ke pemukiman di sebabkan pintu air Dan Desa belum di buka, dan kini air sudah berangsur surut,” ungkapnya, Minggu (1/11/2020).
Zaini, juga mengatakan, penyebab banjir disinyalir akibat hujan deras hingga sungai sadar tidak mampu menampung air hingga meluber. “Padahal, sungai Sadar di Mojokerto sudah seringkali dinormalisasi oleh BBWS, tapi faktanya tetap meluap dan membanjiri rumah penduduk,” ungkapnya.
Selain itu, banyak sumbatan di anak-anak sungai atau avour juga banyak saluran drainase yang mengalami penyumbatan. Hal ini disebabkan masih banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.(sma/udi)
Baca juga :