Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar Pengurus Cabang IPPNU dan IPNU Kabupaten Mojokerto ditutup dengan acara puncak Grand Final Duta Santri Pelajar Mojopahit 2020.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sekitar 70 santri mengikuti audisi acara bergengsi di kalangan pemuda NU ini. Mereka diuji kemampuan keagamaanya, mulai dari mengaji al qur’an hingga kitab kuning.
Juga diuji ketrampilan berkomunikasi dan pemahaman tentang ke-NU-annya juga pemahaman Ahlusunnah wal Jama’ah.
Dari 70 peserta, dipilih 40 finalis putra dan putri yang digembeleng melalui program karantina. Mereka juga dibekali beragam ilmu, termasuk terkait penampilan dan cara berbicara di depan umum.
Hingga akhirnya, kemapuan para finalis ditampilkan dalam Grand Final yang dinilai oleh tiga dewan juri dari bidang keagamaan, bidang penampilan dan bidang komunikasi.
Zacky Arisal, Manager On Air Radio Maja Fm selaku Juri bidang komunikasi (publik speaking) mengatakan, Duta Santri harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Karena, mereka akan mengemban tugas menyampaikan pesan tentang keagamaan dan ke-NU-an.
“Jadi, pesan yang disampaikan tidak hanya sampai, tapi juga diterima dan direspon positif. Ibarat pesan WhatsApp, tidak hanya centang dua, tapi biru dan di like,” ungkapnya.
Sementara dalam Grand Final Duta Santri Majapahit 2020 yang digelar di Wisma PCNU Kabupaten Mojokerto pada Minggu (01/11/2020) berhasil menobatkan Muhammad Aminuddin Zulfi (20) perwakilan dari PAC Puri dan Nawal Yahdillah (21) perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) NU Kecamatan Pungging sebagai Duta Santri Majapahit 2020.
Shela Audri, Ketua panitia pelaksana Duta Santri Majapahit 2020 mengatakan, sebelum acara puncak para peserta yang berjumlah 40 pelajar ini telah dikarantina dan mendapatkan materi selama tiga hari dua malam di wisma Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Mojokerto.
[sc name=”iklan-sisipan”]
“Selama tiga hari tiga malam 40 peserta ini dibekali keagamaan hingga sosial.
Seperti materi Keaswajaan dan ke IPNU-IPPNU an, Personality, Public Speaking hingga Beauty Class,” ungkapnya.
Shela juga mengatakan, event Duta Santri Majapahit ini, sebagai bentuk apresiasi terhadap kader IPNU-IPPNU yang memiliki kemampuan secara akademis dan non akademis.
Shela juga berharap, Duta Santri Majapahit ini bisa mencetak generasi milenial religius. “Ini untuk mewujudkan yang tertera dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan. Selain mencetak para pelajar unggulan, juga bisa menciptakan para enterpreneur serta brand ambasador dalam mempromosikan IPNU-IPPNU di Kabupaten Mojokerto sebagai pelajar yang berakhlak,” tandasnya.(sma/udi)
Baca juga :