Keberadaan tabung elpiji 3 kilogram di Mojokerto sudah mulai langka, warga mengeluhkan sulitnya mencari tabung melon ini, karena di sejumlah kios dan pengecer stoknya banyak yang habis.
Suharti, pengecer tabung elpiji di pasar Poh Jejer Gondang mengaku sejak dua bulan terakhir pasokan elpiji tersendat, kalau biasanya seminggu dikirim 2 kali sekarang sekalipun terkadang telat.
“Saya kasihan sama pelanggan yang datang, karena stok elpiji 3 kilogram memang habis padahal saya sudah order dan titip uang ke pemasoknya, tapi juga belum dikirim-kirim katanya barangnya kosong.” Ungkapnya.
Kelangkaan gas elpiji tabung melon juga terjadi di kawasan kota Mojokerto, hal ini diungkapkan Sri Wahyunl, penjual gas elpiii 3 kg di Wates, Magersati, Kota Mojokerto yang mengaku sudah beberapa pekan terakhir pasokan dari agen selalu telat.
“Biasanya dikirim seminggu dua kali, Senin dan Jum’at tapi sekarang terkadang seminggu sekali kadang juga tidak sama sekali, tapi meskipun langka harga elpiji masih normal di kisaran Rp 16.500 per tabungnya.” Terangnya.
Kata Sri, Kelangkaan elpiji tabung 3 kilogram ini sudah berlangsung dalam tiga bulan terakhir dan membuat pedagang dan pembeli kebingungan, karena elpiji sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg ini diduga akibat banyaknya warga mampu yang memakai elpiji tabung melon ini, atau tidak tepat sasaran, Padahal sesuai Perpres No. 104/ 2007 dan Peraturan Menteri ESDM No.21/2001 tentang Penyediaan, Pendisustribusian, Dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kilogram dinyatakan bahwa LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta dan kegiatan UKM.(sma)
Baca juga :