Memasuki hari ke 12, bencana banjir di Kabupaten Mojokerto semakin parah, jumlah warga yang terdampak juga semakin banyak, serta warga mulai banyak yang sakit.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, berdasarkan data BPBD Kabupaten Mojokerto, bencana banjir ini terjadi sejak 1 Januari 2021 di dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko tersebut membuat 439 rumah terendam.
Selain itu, jumlah warga yang terdampak mencapai 1.492 jiwa dan 225 warga diantaranya mengalami berbagai penyakit dan mendapatkan pelayanan medis di Pos Kesehatan. Sebagian besar, warga mengalami sakit gatal-gatal, Ispa, Gastritis, diare hingga mual dan muntah.
Muhammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, hingga kini kondisi banjir di dua Dusun yakni Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk masih belum surut, bahkan tren air terus naik jika turun hujan. “Ketinggian air di pemukiman warga antara 5 sampai 75 cm, semoga hujan tidak berlangsung lama,” ungkapnya.
Pihaknya bersama tim terkait terus berupaya untuk melakukan penanganan jangka pendek, baik mengatasi banjir dengan mengoperasikan 3 unit pompa dari BBWS berkapasitas 160 liter per detik.
Sementara untuk penanganan korban terdampak, pihaknya masih mengandalkan dapur umum yang didirikan Dinas Sosial, serta pemeriksaan kesehatan bersa Dinas Kesehatan.
Zaini juga mengatakan, hingga saat ini, bantuan dari berbagai pihak juga masih berdatangan. Baik berupa mie instan maupun roti atau makanan ringan.(sma/udi)
Baca juga :