Memasuki hari ke 14 bencana banjir di Kabupaten Mojokerto masih belum surut. Sebanyak 1.492 warga terdampak dan 439 rumah masih tersendam, meski air mulai ada penurunan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, berdasarkan data BPBD Kabupaten Mojokerto, ketinggian air di pemukiman warga mengalami penurunan sekitar 10 cm, sehingga ketinggian di kisaran 10 – 60 cm. Sedangkan di jalan ketinggian air antara 10 – 80 cm.
Selain itu, sejumlah warga juga mengalami sakit gatal-gatal, Ispa, Gastritis, diare hingga mual dan muntah. Serta, banjir juga membuat 12 hektare sawah tergenang.
Muhammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, hingga kini kondisi banjir di dua Dusun yakni Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk masih belum surut. Tapi tren air mulai turun.
“Ketinggian air di pemukiman warga antara 10 sampai 60 cm, semoga hujan tidak berlangsung lama,” ungkapnya, Kamis (14/01/2021).
Zaini juga mengatakan, banjir di Mojokerto ini juga merembet ke 37 rumah di Dusun Pendowo dan langsung ditangani dengan membuat tanggul penahan air. “Alhandulilah di dusun Pendowo sudah teratasi,” tambahnya.
Hingga saat ini, BPBD bersama tim terkait terus berupaya untuk melakukan penanganan jangka pendek, baik mengatasi banjir dengan memaksimalkan 4 unit pompa dari BBWS berkapasitas 160 liter per detik.
Sementara untuk penanganan korban terdampak, pihaknya masih mengandalkan dapur umum yang didirikan Dinas Sosial, serta pemeriksaan kesehatan bersama Dinas Kesehatan.(sma/udi)
Baca juga :