Program penangggulangan banjir di Kota Mojokerto pada tahun 2020 dinilai kurang maksimal. Sehingga tahun ini, Pemkot Mojokerto akan memaksimal program pengendalian banjir dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 39 miliar.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ika Puspitasari, Walikota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita. Menurutnya, pembenahan yang dilakukan sejak tahun 2020 masih belum maksimal, karena dana untuk pengendalian banjir tahun lalu itu dialihkan saat refocusing untuk dana COVID-19.
Ning Ita juga mengatakan, tahun 2021 ini, Pemkot menyiapkan anggaran sebesar Rp 39 M untuk pengendalian bencana banjir, diantaranya akan digunakan untuk pembenahan drainase.
Kata Wali Kota, pihaknya telah melakukan kajian bersama pihak terkait, serta menghitung aliran primer dan persier kapasitas saluran drainase yang perlu dibenahi.
“Kita telah melakukan kajian sejak 10 tahun terakhir mulai dari 2008 sampai 2018, berapa curah hujan dan seterusnya, dari situ kemudian muncul dimensi saluran tersebut. Sudah ada rekomendasi dan memang ada titik yang harus diperbesar mengikuti data tersebut,” jelasnya.
Walikota juga menegaskan bahwa dalam program pengendalian banjir ini, akan dilakuan berdasarkan hasil kajian, bukan karena permintaan atau usulan.
“Mekanisme atau kajian yang kita lakukan itu nanti akan muncul, di kelurahan mana yang mendapat atensi. Mana saluran yang harus di perbesar, seberapa itu, semua ada guiden-nya (panduannya),” tegasnya.(sma/udi)