Situasi Covid-19 Kota Mojokerto masih berada pada kategori Level 4. Hal ini diukur berdasarkan 2 kriteria, yakni Indikator Laju Penularan (Angka Konfirmasi, Perawatan RS dan Angka Kematian) serta Indikator Kapasitas Respon (Testing, Tracing dan Treatment). Dengan masih tingginya level situasi Covid-19 ini, maka di Kota Mojokerto masih harus dilakukan pembatasan di berbagai sektor.
Pemerintah Kota Mojokerto berupaya menurunkan situasi ini melalui berbagai intervensi, dengan harapan agar ada kelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat. Salah satunya dengan menggandeng Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mojokertountuk terlibat dalam tim tracing.
Hal ini disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menemui perwakilan HMI Mojokerto yang diketuai Elang Teja Kusuma pada Kamis (5/8/2021) di Sabha Pambojana, Rumah Rakyat Kota Mojokerto.
Ning Ita berharap agar mahasiswa dapat membantu tim tracing di kelurahan, khususnya untuk melakukan input data ke aplikasi Si Lacak. Menurut Ning Ita, dengan tenaga-tenaga muda yang lebih paham teknologi informasi, maka tim tracing Kelurahan bisa lebih fokus melakukan kegiatan di lapangan untuk memenuhi target tracing dari pemerintah.
Selain terkait tracing, diskusi Ning Ita bersama mahasiswa juga membahas berbagai isu. Mulai dari pendidikan, penutupan jalan selama PPKM, bantuan pangan dan bantuan produktif, dan masalah pemakaman warga.(HMS)
Baca juga :