Keluhan masyarakat terhadap tumpukan sampah di aliran Sungai Sadar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto mendapatkan respon. Pemkab Mojokerto berencana akan melakukan pembersihan dengan menerjunkan alat berat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan DPUPR, BBWS, perangkat Desa Gebangmalang, dan potensi relawan.
“Dalam waktu dekat akan dilakukan pembersihan sungai secara kolaborasi,” ungkapnya.
Pembersihan tumpukan sampah rumah tangga dan tanaman kangkung yang tumbuh di lokasi jembatan itu, tak bisa menggunakan tenaga manusia saja. Melainkan, lanjut Djoko, pembersihan harus dilakukan menggunakan alat berat ekskavator dan diangkut menggunakan dump truck.
Lantaran, tumpukan sampah tersangkut di bagian bawah, maupun kanan kiri jembatan besi yang setiap harinya dijadikan perlintasan oleh warga dalam beraktivitas antar desa.
“Iya pakai ekskavator dan dump truck untuk angkut tanaman dan timbunan sampahnya,” katanya.
Timbunan sampah yang sudah evakuasi nantinya, akan dibuang ke tanah kas Desa Gebangmalang sesuai masukan kepala desa setempat.
“Kita kolaborasi Pentahelix, untuk buang sampah di lokasi tanah kas desa,” memungkasi.
Sementara itu, Camat Mojoanyar Amsar Azhari menjelaskan pihaknya bersama Pemdes setempat telah berkirim surat permohonan bantuan penanganan sampah di sungai pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.
“Surat sudah kita kirim ke BPBD Jumat kemarin yang nantinya akan berkoordinasi dengan PUPR terkait pembersihan sampah yang menumpuk di Sungai Sadar,” katanya.
Menurut Amsar, pembersihan sungai ini dilakukan antar instansi yaitu BPBD dengan bantuan alat berat dari PUPR dan truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Apalagi, masyarakat siap turut ikut dalam pembersihan sungai tersebut.
“Kita tidak sanggup membersihkan sungai dengan banyaknya sampah tanaman bercampur sampah rumah tangga secara manual karena tumpukan sampah itu sampai 50 truk,” ujarnya.
Amsar menyebut berdasarkan keterangan Pemdes sampah tanaman kangkung dan sampah rumah tangga itu kiriman dari Kota Mojokerto.
Pihaknya kini masih menunggu persetujuan dari BPBD terkait kepastian kapan dimulainya pembersihan sampah di sungai Sadar terutama di Kecamatan Mojoanyar.
Baca juga :