Tradisi Keresan kembali digelar oleh warga Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Selasa (19/01/2021). Ratusan warga berebut dua pohon keres yang berbuah perabotan rumah tangga, pakaian, buah buhan dan satu gunung berisikan sayur mayur.
Tradisi Keresan sendiri, merupaka tradisi turun temurun warga di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi tersebut sempat ditiadakan selama dua tahun karena pandemi.
Dari pantauan di lokasi, tradisi Keresan ini bukan hanya diikuti oleh kaum bapak, pemuda dan anak-anak, namun emak-emak pun ikut berebut barang-barang yang ada di pohon kersen.
Nampak masyarakat mengelilingi area dua pohon keres dan satu gunungan berisikan sayur mayur yang telah disediakan oleh panitia. Mereka mulai merebutkan barang yang telah disediakan oleh panitia setelah sederetan rangkaian Maulid Nabi usai.
Usai doa selesai, dalam kurun waktu 15 menit, dua pohon keres yang berbuah berbagai barang perabotan rumah tangga, pakean dan buah-buahan dan satu gunungan berisikan sayur mayur itupun ludes tak tersisa direbutkan oleh warga.
Bahkan suasana ditengah proses berebut berbagai barang yang ada di pohon keres itupu pecah, Gelak tawa justru terdengar dari mulut-mulut mereka di saat pohon setinggi kurang lebih lima meter tumbang usai di panjat puluhan orang.
Pesertanya pun bukan hanya warga dusun, melainkan banyak yang sengaja datang dari berbagai daerah dari luar desa. Salah satunya emak-emak bernama Muttrofin (40) warga Desa Sooko.
Dia ini rela datang beserta dua saudaranya hanya untuk ikut serta tradisi keresan. Dirinya merasa sangat senang saat tradisi yang setiap tahun dilakukan ini kembali dilaksanakan.
“Sangat senang sekali lah, tahun kemarin kan gak ada gara-gara Covid,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Mengelo, Chalul Fidiyan mengatakan, tradisi keresan tersebut sudah ada sejak lama. Keresan ini utamanya untuk memeriahkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dia menjelu, jika barang-barang yang menghiasi pohon kersen ini sebagain besar dari hasil UMKM masyarakat dusun Mengelo. Seperti, produk industri rumahan sepatu, sandal, dan pakaian.
Lebih lagi, dia menjelaskan penggunaan pohon kersen dipercaya mengandung makna filosofi yang cukup dalam. Yakni pohon ini memiliki buah yang cukup banyak. Harapannya, agar warga Dusun Mengelo, Desa Soko, mendapatkan berkah dan rezeki yang melimpah ruah.
” Yang jelas kita meminta keberkahan, berharap kami rezeki warga kami (Mengelo) terus berbuah tak ada putusnya. Dengan harapan ke depan rejeki keturun kami banyak,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :