Maraknya wisata petik jeruk di wilayah Mojokerto, seperti di Kecamatan Dlanggu dan Kecamatan Sooko bisa dijadikan embrio tumbuhnya agro wisata di Mojokerto. Hanya saja, wisata yang muncul musiman ini rawan sepi kalau tidak diimbangi kreatifitas.
Djoko Widjayanto, Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto mengatakan, Tahun ini Pemkab akan mengembangkan potensi wisata, baik yang ada di wilayah Pacet dan Trawas, juga disemua kecamatan. “Wisata ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, jadi kita ingin di semua kecamatan ada minimal tiga tempat wisata.” Ungkapnya kepada suaramojokerto.com.
Joko juga mengatakan, tempat wisata dinilai sangat efektif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, seperti maraknya wisata petik jeruk dan ramainya pengunjung ke desa wisata Jembul, Jatirejo.
“Desa Jembul, Jatirejo itu daerah pegunungan yang ekonomi masyarakatnya rendah, dengan menjadi desa wisata sekarang ekonomi masyarakatnya mulai meningkat.” Terangnya.
Kata Joko, di Desa Jembul sekarang dalam satu Minggu sekitar 2 ribu wisatawan yang datang, mereka menikmati suasana alam pegunungan sejuk dan dipuncaknya dibangun kolam renang yang airnya sangat jernih.
Sementara mengenai maraknya wisata petik jeruk di Mojokerto, kata Djoko perlu adanya sentuhan kreatifitas sehingga saat jeruk tidak musim, tempat ini masih menjadi wahana wisata. “Perlu kolaborasi dan kreatifitas, sehingga saat tidak musim jeruk masih bisa dimanfaatkan, apakah menyuguhkan hasil olahan jeruk atau menjadi tempat nongkrong di areal perkebunan jeruk yang ditambah dengan sentuhan kekinian, seperti warkop, spot selfie, atau kreatif lainnya.” Pungkasnya.(sma)
Baca juga :