Pohon tumbang yang menewaskan tiga orang saat berada di warung kopi di kawasan wisata petirtaan Jotundo, Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mereka diketahui masuk lokasi wisata tanpa tiket.
Hal tersebut dikatakan oleh Suwarno pengurus LMDH Seloliman, dia mengatakan para pengunjung warung kopi tersebut bukan merupakan wisatawan melainkan hanya sekedar nongkrong di warung kopi tersebut. Sehingga, mereka tak membayar tiket. Meski mereka masuk di area lokasi wisata.
“Ini beda (bukan wisatawan), mereka tidak beli tiket. Jadi bukan pengunjung wisata, tapi pembeli warung karena warga sekitaran sini. Termasuk anak pemilik warung yang meninggal dunia, sama pembantu warungnya,” ungkapnya.
Pihaknya menyebutkan, untuk warga sekitar atau pengunjung yang hanya ingin berkunjung ke warung kopi tidak dimintai tiket. Hanya saja menunjukkan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja.
“Kalau warga sekitar memang gitu. Apalagi anak-anak Wetanmas Jedong itu, kalau beli kopi di sini gak pernah beli tiket. Kami sudah paham. Biasanya ngomong kalau cuman mau ngopi, karenakan ada wifi. Nanti dilihat KTPnya,” ucap pria berusia 53 tahun.
Dia menyebut, kawasan Pertirtaan Jolotundo sendiri baru kembali dibuka pada Rabu, November 2021 lalu. Pasalnya, Kabupaten Mojokerto sudah masuk Level 2 berdasarkan Imendagri Nomor 57 Tahun 2021.
“Baru buka Rabu kemarin, ada insiden seperti ini kita juga gak tau namanya juga bencana,” tegasnya.
Baca juga :