Pemerintah Kabupaten Mojokerto mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah Taman Kanak-kanak (TK) sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri maupun swasta dengan kapasitas siswa 100 persen. Meski capaian vaksin anak tahap pertama masih 49 persen.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, Keputusan untuk digelarnya PTM 100 persen mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. SKB tersebut berisi tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Untuk itu dalam memastikan, dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga jenjang sekolah sekaligus. Yakni, TK MBS, SDN Kebondalem di Desa Kebondalem, MI Negeri 2, di Desa Seduri, dan SMP Negeri 2 Mojosari, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari.
“Ini untuk memastikan pelaksanaan PTM terbatas sesuai aturan dan berjalan sesuai protokol kesehatan ketat,” terangnya.
Dia memastikan, dalam sidak kali ini semua satuan pendidikan telah siap untuk melaksanakan PTM 100 persen dan terima sangat antusias para siswa.
“Dimana dalam satu kelas, isi ruangan jumlahnya sudah boleh peserta didik 100 persen dari isi ruang kelas. Ketika kita tanya anak-anak semuanya menyatakan bahwa mereka lebih senang dengan kondisi saat ini kita ke sekolah bersama-sama dengan teman-temannya,” ucapnya.
Tak lupa pula, dirinya mengingatkan agar orang tua menyiapkan bekal selama siswa bersekolah. Lantaran, tidak ada waktu istirahat dan kantin masih belum diperbolehkan beroperasi.
“Anak-anak semuanya harus dalam kondisi sudah makan pagi dan untuk anak-anak yang lebih kecil sebaiknya semuanya membawa bekal. Karena memang tidak ada istirahat dan juga kantin belum diizinkan,” katanya.
Tak hanya itu, Ikfina menegaskan pihak sekolah agar memperhatikan kondisi di luar lingkungan. Sebab, biasanya ada penjual-penjual yang berada di luar sekolah yang berjualan.
Tak hanya itu, proses pulang sekolah tak luput jadi atensi Bupati Mojokerto dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan. Jika tak diatur oleh Satgas Covid-19 sekolah masing-masing.
“Aktivitas penjual-penjual yang biasanya di luar sekolah harus mendapatkan perhatian dari Satgas sekolah masing-masing. Sekolah harus bisa mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat pengantaran dan penjemputan ini,”tandasnya
Di hari pertama diberlakukannya kembali pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen setidaknya ada sebanyak 385 lembaga pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN), 33 Sekolah Dasar Swasta (SDS), 41 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), dan 85 Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) juga melaksanakan PTM 100 persen serentak.(fad/sam)
Baca juga :