Kerumunan Acara Ritual di Kelenteng Mojokerto Dihentikan

 

Ritual penyambutan hari raya Imlek di Klenteng Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto berlangsung meriah. Kerumunan ratusan warga pun tak bisa dihindarkan saat atraksi barongsai di gelar.

Meski, Satgas COVID-19 Kota Mojokerto TNI/Polri terus menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung.

Pantauan di lokasi ritual penyambutan dan atraksi barongsai tersebut berlangsung di halaman Klenteng Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto. Nampak antusias masyarakat cukup banyak yang ingin menyaksikan.

Bahkan, petugas dari TNI/Polri Satpol PP terus berusaha menghalau dan memberikan peringatan terhadap masyarakat. Hingga akhirnya petugas harus menutup gerbang utama halaman Klenteng tertua di Kota Mojokerto terbuat untuk menghalau jumlah masyarakat yang lebih banyak.

Kerumunan pun pecah, saat wali kota Mojokerto Ika Puspitasari berusaha akan memberikan angpau kepada sejumlah masyarakat dan anak kecil.

Hingga akhirnya petugas menghentikan atraksi barongsai tersebut untuk membubarkan kerumunan tersebut.

Letkol Beny Isman Dandim Mojokerto mengatakan, dalam upaya menghalau kerumunan di perayaan hari Imlek di Kota Mojokarto, pihaknya bersama Satgas COVID-19 Kota Mojokarto harus menghentikan ritual atraksi barongsai yang berlangsung di halaman Klenteng Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto.

“Walaupun Kota Level 1, prokes tetap dibatasi, sehiungga banyak hal-hal yang kita potong kegiatan lebih pendek,” tegasnya.

Selain itu, selama berlangsungnya ritual atraksi barongsai pihaknya terus berusaha menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga protokol kesehatan. Terlebih saat ini Kota Mojokerto masuk dalam Level 1 PPKM.

“Seperti kita lihat perayaan imlek tahun 2022 di Kota Mojokerto dilakukan pemabtasan dan prokes khususnya pembatasan warga dan masyarakat semua kita batasai,” tegasnya.

Sementara, Gede Sidarta Pengurus Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong perayaan imlek kali ini. Tak bisa semeriah perayaan sebelum pandemi Covid-19. Tak ada pawai kebudayaan, hingga arak-arakkan atraksi barongsai keliling kota.

“Ini tadi hanya ibadah terbatas, ada barongsai hanya untuk ritual penyambutan Forkopimda. Sebab sudah dua tahun tidak ada acara. Kalaupun kami tidak adakan, masyarakat tetap datang,” ujar Gede.

Antusias warga Kota Mojokerto yang ingin menikmati atraksi barongsai terbatas, lanjut Gede, menunjukan semakin tingginya toleransi antar umat beragama di tahun shio macan air ini.

“Macan Air adalah nama tahun ini, dimana tahun ini penuh dengan keberuntungan-keberuntungan. Semoga tahun ini segera berlalu pandemi Covid-19,”tandasnya.(fad/Sam)

Baca juga :