
Seorang siswa SMP di Kecamatan Puri meninggal setelah di keroyok dua orang yang diketahui rekannya sendiri. Keduanya nekat melakukan aksinya hanya gara-gara foto profil WhatsApp.
Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Andaru mengatakan, penyebab pengeroyokan yang dilakukan oleh kedua pelaku yaki, Muhamad Indras Wari alias Aldi (21) warga Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto dan NA (16) warga Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini berawal dari rasa dendam lantaran foto dua tersangka digunakan sebagai foto profil WhatsApp korban.
“Foto kedua pelaku ini digunakan foto profil WhatsApp oleh korban, karena tidak terima kedua pelaku kemudian ingin memberikan pelajaran terhadap korban,” bebernya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kegeraman kedua pelaku ini memuncak setelah mengetahui korban yang masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SMP itu mengunakan foto profil WhatsApp kedua pelaku untuk merayu seorang gadis asal Kecamatan Jetis, Mojokerto.
Sehingga, lanjut Andaru kedua pelaku merencanakan untuk memberikan pelajaran terhadap korban. Untuk melancarkan aksinya, salah satu pelaku NA meminta bantuan teman perempuannya berinisial L untuk mengajak korban jalan-jalan pada Minggu (13/03/2022) sore.
Sedangkan NA dan Indras diam-diam menyusul korban dan mengehentikan korban di jalan Tuangan di Desa Karang Jeruk, Keamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto dan langsung mengeroyok kedua pelaku.
Dalam proses pengeroyokan, dua pelaku ini memukuli dengan tangan dan juga gitar kayu (kantrung) hingga membuat korban mengalami luka memar pada bagian kepala dan juga pada bagian otak.
“Penyebab korban meninggal ini karena mengalami gagarotak karena di pukul oleh salah satu pelaku dengan gitar kayu kecil (kenteung),” jelasnya.
Usai puas mengeroyok korban, kemudian kedua pelaku ini kabur dengan membawa hp milik korban yang rencananya akan di jual.
Imbas pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka lebam pada bagaian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami benturan benda tumpul.
Hingga akhirnya korban diyatakaan meninggal dunia pada Selasa (15/03/2022) malam karena mengalami pendarahan pada bagian otak.
“Keterangan dokter, korban mengalami pendarahan pada otak, tengkoraknya retak. Jadi, penyebab kematiannya pendarahan di otak,” tegasnya.
Disinggung soal keterlibatan seorang pelajar perempuan berinisial L, Andaru mengaku untuk sementara L masih berstatus sebagai saksi.
“L statusnya saksi, apakah dia ikut dalam perencanaan atau sebatas dimanfaatkan untuk menjemput korban, ini masih kita kembangkan,”tegasnya.(fad/Sam)
Baca juga :