Tahun 2022 Kota Mojokerto menjadi salah satu dari 50 daerah yang terpilih dalam program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Gerakan ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam ekosistem smart city.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto Santi Ratnaning Tias menjelaskan, untuk mensukseskan gerakan ini, Pemkot Mojokerto akan mendapatkan pendampingan secara intensif dari Kementerian Kominfo.
Selain itu, juga akan dibentuk Dewan Smart City yang diketuai oleh wali kota dan beranggotakan semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan pakar smart city dari kalangan akademisi.
Juga akan ada pendampingan berupa Bimbingan Teknis penyusunan Rencana Induk (Masterplan) Smart City Kota Mojokerto, pertukaran data dan legal software menggunakan Free and Open Source Software (FOSS) antar Organisasi Perangkat Daerah serta sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Gerakan Menuju Smart City,.
Kata Santi, Tim Pemkot Mojokerto juga akan akan mendapatkan beberapa kali bimtek dengan focus yang berbeda-beda. Diantaranya fokus pada konsolidasi Tim Penyusun Masterplan Smart City bersama Tim Pelaksana Smart City, serta analisis strategis Smart City. Juga ada bmtek yang fokus pada perumusan program pembangunan Smart City yang berlanjut pada bimtek finalisasi peta jalan pembangunan Smrt City.
Selanjutnya, ada bimtek yang akan fokus pada finalisasi dan konfirmasi ulang seluruh program serta rencana aksi pembangunan Smart City dan program unggulan/Qick Win.
Santi berharap, dengan adanya pendampingan dari Kemkominfo ini, akan dapat mempercepat pembentukan Kota Mojokerto Smart City sesuai harapan Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari. “Secara otomatis, ini akan berdampak pada bagi pelayanan yang lebih baik warga Kota Mojokerto,” pungkasnya.(tim/ADV)