Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Mojokerto, Lima Perahu Karet Diterjunkan.

Proses pencarian pemancing yang tenggelam dan terseret arus di sungai Brantas Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto terus di lakukan.

Di hari kedua ini, tim SAR terjunkan lima perahu karet dan melakukan penyisiran sejauh 3,5 kilo dari titik korban tenggelam.

Yakni dari titik korban terpeleset dan tengelam di aliran sungai Brantas Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto sampai jembatan Pageruyung.

Adhie Kordinator Ops SAR korban tengelam Basarna Surabaya mengatakan, di hari kedua pencarian korban tengelam di aliran sungai Brantas ini terdapat lima perahu karet yang telah diterjunkan. Lima perahu karet tersebut datang dari Basarnas Surabaya, BPBD, Satpol dan relawan Garpik.

“Hari ini ada tambahan tiga perahu karet yang kita terjunkan untuk manuver pencarian korban tenggelam,” ungkapnya saat ditemui di pos pencarian, Selasa (26/07/2022).

Kata dia, proses pencarian korban tenggelam di hari kedua ini melibatkan sekitar kurang lebih 30 orang Tim Sar gabungan yang dibagi menjadi beberapa SRU. Diantaranya SRU air dan satu SRU darat.

“Kita bagi beberapa tim, ada juga tim darat yang diisi oleh potensi relawan Mojokerto untuk melakukan pemantauan di sepanjang aliran sungai ini,” bebernya

Sementara radius pencarian korban tenggelam dan terseret arus sungai Brantas dilakukan hingga jembatan Pageruyung. Selain itu, tim SAR juga akan melakukan penyisiran dengan mengunakan lima perahu karet di sepanjang aliran sungai Brantas.

Dia berujar, terdapat beberapa titik aliran sungai di sepanjang aliran sungai Brantas yang di prediksi korban muncul ke permukaan. Diantaranya di pertemuan aliran sungai Jembatan lespadangan, kemudian di Jembatan Pagaruyung, sampai Dam Rolak 9.

“Ada beberapa titik yang kita petakan korban akan muncul, yang pertama ada di tikungan sungai Brantas, bisa saja di TKM. Kalau korban belum muncul dan masih di arus tengah belum naik ke atas. Kita akan tunggu sampai sore 24 jam,” tegasnya.

Sementara opsi terakhir yang menjadi peta pencarian korban tenggelam yakni berada di dam Tolak songgo yang memiliki radius sejauh 8 sampai 9 kilo dari lokasi korban tenggelam.

“Dan terakhir kalau sudah lolos dari pusaran di TKM dan jembatan lespadangan kemugkinan akan muncul di dam tolak 9 semoga dapat dipertemukan,”tandasnya.

Sebelumnya, Seorang pria asal Jombang dikabarkan terseret arus sungai Brantas Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Ia hanyut setelah terpeleset saat mancing.

Korban diketahui bernama kristanto (37) warga Dusun Prabon, Desa Blimbing Kesamben, Kabupaten Jombang. Ia dikabarkan hanyut terseret arus sungai berantas pada Senin (25/07/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.(fad/Sam)

Baca juga :