Ini Alasan Pria Mojokerto Bangun Gua Tanpa Pilar

Pria di Mojokerto, Mustain (54) bersama saudara dan temannya membuat gua di bawah kebun miliknya setelah menerima wangsit. Gua sepanjang 60 meter dengan kedalaman mencapai 15 meter ini mereka gali secara manual selama 3 tahun.

Mustain mengaku mendapatkan wangsit sejak tahun 1989. Saat itu, ia menunaikan puasa putih selama 40 hari. Malam harinya, ia bermimpi didatangi seorang kakek memakai jubah dan serban serbaputih. Sosok dalam mimpinya itu ia yakini bernama Mbah Mukiyi, kakek buyutnya.

“Perintahnya disuruh menggali gua untuk menemukan petilasannya. Kebetulan cocok dengan keinginan saya yang ingin menenangkan hati,” kata Mustain kepada detikJatim, Selasa (23/8/2022).

Hanya saja, Mustain baru menunaikan wangsit tersebut tahun 2000. Dibantu kakak kandungnya, Asyari, duda anak satu ini mengawali penggalian gua pada hari Kamis Legi, bulan Suro tahun itu. Mulut gua ia gali di sebelah tenggara musala keluarganya.

Musala maupun gua tersebut terletak di kebun sebelah selatan rumah Mustain yang luasnya sekitar 50 x 40 meter persegi. Lokasinya di RT 6 RW 1, Dusun Tumpangsari, Desa Jiyu, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Dulunya, kebun warisan orang tua Mustain ini dipenuhi pohon jati dan petai.

Gua bawah tanah di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim

Mustain dan Asyari menggali gua secara manual menggunakan cangkul, linggis, palu dan pahat. Ia mengaku menggali gua setiap hari selama satu tahun penuh. Yaitu setiap pukul 07.00 hingga 12.00 WIB. Setelahnya, ia bekerja menggarap sawah miliknya dan memelihara kambing.

“Penggalian satu tahun itu sampai menemukan petilasan Mbah Mukiyi dan membuat sumur sedalam 12 meter di sebelahnya,” terangnya.

Ruangan pertama di dalam gua buatan Mustain dihiasi beberapa pilar besar berbahan tanah. Terdapat sebuah makam sepanjang 2 meter antara pilar dengan dinding gua. Di belakang makam juga terdapat sebuah sumur berdiameter sekitar 60 cm yang dalamnya mencapai 12 meter. Ruangan ini sekitar 3 meter dari permukaan tanah.

Mustain mengakui tidak ada jenazah di dalam makam tersebut. Ia hanya meyakini lokasi itu sebagai petilasan Mbah Mukiyi.

Penggalian Dilanjutkan pada 2001

Lalu pada tahun 2001 hingga 2002, ia melanjutkan penggalian gua untuk membuat ruangan kedua yang jauh lebih luas. Ruangan untuk bersemedi ini sekitar 15 meter di bawah permukaan tanah. Duda anak 1 ini dibantu 9 keluarga dan temannya untuk menggali gua selama 2 tahun.

“Mereka membantu karena suka tirakatan di sini. Menggali pakai cangkul, linggis, palu dan pahat, secara manual,” jelasnya.

Terdapat lubang berdiameter 2 meter di atap ruangan kedua yang tembus ke permukaan tanah. Lubang tersebut kian mengecil sehingga nampak berdiameter 1 meter saja jika dilihat dari atas tanah.

Mustain menaungi lubang ini dengan gubuk bambu untuk mencegah sampah dedauanan dari kebun bambu masuk ke dalam gua. Selain itu, agar udara bisa masuk ke dalam ruangan kedua.

“Selama penggalian tidak ada kendala apapun, termasuk gas beracun. Arah penggalian lorong sesuai petunjuk wangsit,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Mustain menghiasi dinding dan pilar di guanya dengan lafaz Allah dan Ya Allah menggunakan cat warna putih. Sebab, ia meyakini nama Tuhan itu menjadi zikir kesukaan Mbah Mukiyi. Pada ujung ruangan, juga terdapat sejumlah dudukan dari tanah untuk para pengunjung bertapa. Ia berencana melanjutkan penggalian gua tersebut.

Gua bawah tanah di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim

Menurut Mustain, panjang lorong gua ini mencapai 60 meter. Bagian terdalam gua mencapai 15 meter dari permukaan tanah. Semua dinding, atap dan pilar gua berbahan tanah. Tidak satu pun pilar bambu, kayu maupun besi untuk menyangga bagian dalamnya.

“Kelanjutannya menunggu wangsit lagi, saya hentikan sejak akhir 2002,” ujarnya.

Gua bawah tanah buatan Mustain ini sempat ramai pengunjung ketika itu. Ia lantas membangun musala keluarga awal tahun 2003. Musala ini berdiri di atas gua sebelah utara. Biaya pembangunannya sebagian menggunakan uang pribadi Mustain, sebagian lagi sumbangan dari para pengunjung.

“Membangun musala juga wangsit dari Mbah Mukiyi supaya menjadi lokasi kegiatan Tarekat Syadziliyah. Juga untuk salat 5 waktu keluarga sendiri dan para tamu,” tandasnya.

(Tim/Sam)

Baca juga :