Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak para pemangku kebijakan, forkopimda serta segenap elemen masyarakat untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam berbagai program pembangunan sumber daya manusia (sdm) Kota Mojokerto.
“Demi kualitas generasi penerus kita di masa depan, maka dari itu seluruh elemen masyarakat, stakeholder dan forkopimda saya ajak untuk selalu bersinergi dan kolaborasi,” ungkap Wali Kota Ika dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor dan Program Taman Posyandu, Kamis (25/8).
Mengingat, selama ini telah terdapat beragam program pemerintah, khususnya sektor kesehatan, dalam upaya membangun kualitas sdm. Namun, tentunya hal tersebut tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kerja bersama dari berbagai pihak.
Seperti pada forum yang digelar di Sabha Mandala Madya, Kantor Pemkot Mojokerto kali ini dimaksudkan untuk memaksimalkan program Taman Posyandu. Lantaran program dengan leading sector Dinas Kesehatan dan P2KB serta Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto ini memiliki peran strategis untuk meningkatkan kualitas sdm sedari dini.
“Program ini sebagai bentuk ikhtiar kita bersama-sama. Hasilnya memang tidak bisa di lihat dalam waktu singkat, tapi satu atau dua dekade mendatang,” ujar sosok yang akrab disapa Ning Ita.
Sebagai informasi, Taman Posyandu adalah layanan posyandu yang terintegrasi dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Program tersebut merupakan pengembangan dari posyandu berstrata purnama atau mandiri.
Di Kota Mojokerto, tahun 2022 ini telah memiliki 171 Posyandu Balita aktif, 143 PAUD dan 90 BKB. Sementara Posyandu Balita yang dapat dijadikan Taman Posyandu sebanyak 101 posyandu.
Ning Ita Wali Kota Mojokerto bincang akrab dengan TP-PKK Kota Mojokerto usai Rakor Lintas Sektor dan Program Taman Posyandu-Jen
Banyaknya jumlah posyandu di Kota Mojokerto yang telah memenuhi syarat untuk bisa dijadikan Taman Posyandu, tentu menjadi peluang yang tidak patut disia-siakan. Sebab berdirinya Taman Posyandu akan membuat Balita (anak di bawah lima tahun) mendapatkan layanan secara menyeluruh, baik kesehatan, pemenuhan gizi, stimulan pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak oleh orang tua di kelompok BKB.
“Perkembangan anak usia balita menjadi salah satu modal utama dalam pembangunan di masa depan. Sebab usia tersebut merupakan masa emas yang banyak mempengaruhi kualitas perkembangan manusia,” ujar Sekretaris Dinkes P2KB Kota Mojokerto dr. Farida Mariana yang juga turut hadir dalam forum tersebut. (fad/Sam)
Baca juga :