Banyaknya kasus ayam mati mendadak yang disebabkan penyakit Newcastle Disease alias tetelo di Kota Mojokerto, seperti yang terjadi di lingkungan Gunung Anyar, Gunung Gedangan, Magersari Kota Mojokerto menjadi atensi serius dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).
Happy Dwi Prasetyawan, Kepala DKPP mengatakan, saat ini pihaknya menyiagakan tim reaksi cepat untuk merespon secara langsung apabila ditemukan ayam mati mendadak, karena penyakit tetelo ini sangat rawan menular dan menyebabkan kematian.
“Tim reaksi cepat ini akan melakukan rapid tes dan penyemprotan, karena penyakit Newcastle yang disebabkan virus Paramyxovirus ini tingkat kematiannya 80 persen dan penularan ke unggas lain 60 persen, jadi harus ditangani secara cepat,” terangnya.
Happy juga mengatakan, cara penularan penyakit ini bisa melalui tempat makan, minum, hingga udara, “kita menghimbau para peternak dan pedagang agar ketika menemukan ayam mati mendadak sebaiknya dibakar agar tidak menular,” tambahnya.
Sementara mengenai pencegahan, DKPP sudah menyemprotkan desinfektan dengan radius 100 meter dari tempat ditemukannya ayam yang mati mendadak, memberikan vitamin gratis pada pelaku usaha perunggasan dan menghimbau warga yang memiliki unggas agar menjaga kebersihan lingkungan.
Seperti diketahui, DKPP menemukan 16 ekor ayam mati mendadak di lingkungan Gunung Anyar, Gunung Gedangan, Magersari, Mojokerto yang positif disebabkan Newcastle Disease alias tetelo.(sma)
Baca juga :