MOJOKERTO – Seekor monyet liar menyatroni rumah warga di lingkungan Miji Baru II, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Keberadaan hewan tersebut membuat warga resah karena sifatnya yang agresif. Sehingga warga khawatir akan mengganggu masyarakat, khususnya anak-anak.
Informasi yang dihimpun, monyet ekor panjang yang meresahkan warga ini diketahui berkeliaran dilingkungan warga sejak Minggu (9/10/2022) lalu. Monyet tersebut berkeliaran di permukimam padat penduduk dan bergelantungan di rimbunnya pepohonan dan sesekali berada di teras warga.
Totok Sutjahyanto,Ketua RW 002 mengatakan, keberadaan monyet ekor panjang ini sangat meresahkan warga. Meski belum mengganggu manusia, namun keberadaannya berkeliaran di lingkungan rumah-rumah warga dan berpindah-pindah.
“Yang punya rumah kaget, keranya juga kaget dan lari juga. Tapi gak tau kemana. Barulah Senin kemarin ada yang lihat lagi di pohon mangga, terus kita foto untuk bukti laporan ke instansi terkait,” ujarnya.
Keberadaan monyet liar ini sudah sampai di tim Damkar hingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang mencoba untuk melakukan penangkapan terhadap hewan tersebut.
Fajar Duwi Nur Adi, Pengendali Ekosistem Hutan Bksda Jatim mengatakan, pemburuan terhadap moyet ekor panjang ini dilakukan setelah adanya aduan dari masyarakat. Untuk itu, Rabu (12/10/2022) siang pihaknya bersama petugas KBS dibantu Satpol PP Kota Mojokerto dan warga mulai mencari keberadaan moyet tersebut.
“Kalau laporan dari warga moyet ini sebenarnya tidak menggangu tapi biasanya berada di atas dan kadang mengambil buah-buahan untuk itu ini kita tengah memantau untuk segera kita evakuasi,” ungkapnya.
Dia berujar, moyet ekor panjang yang tengah berkeliaran secara liar ini bisa membahayakan, terlabih saat moyet tersebut merasa terganggu. Untuk itu, saat ini petugas tengah memantau pergerakan moyet tersebut dan mencari cara untuk bisa mengevakuasi moyet tersebut.
Kata fajar, nantinya jika keberadaan moyet tersebut ditemukan petugas akan berusaha membius satwa tersebut dan selanjutnya akan di evakuasi ke tempat yang lebih aman. “Ini akan kita pantau terus keberadaannya, termasuk kita berusaha membius satwa tersebut agar bisa di evakuasi,” tandasnya.(tim/sma)
Baca juga :