Gelar Program Bulik Soima, Bupati Mojokerto Imbau Bahaya Stunting

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus menggencarkan program Tilik Deso Mirsani Masyarakat (Bulik Soima). Kali ini, Pelaksanaan Bulik Soima berlangsung di Dusun Jompong, Desa Mojowiryo, Kecamatan Kemlagi, pada Rabu, (20/9) siang.

Program yang diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam mendengarkan keluhan dari masyarakat. Kegiatan Bulik Soima ini dipusatkan di salah satu rumah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI.

Diikuti lebih dari 40 KPM, pada pelaksanaan Bulik Soima, para peserta juga dijelaskan terkait makanan yang mengandung kaya gizi dan protein. Bupati Ikfina juga berkesempatan, memaparkan dampak bahaya stunting yang dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebut dengan stunting.

“Karena stunting ini adalah menjadi masalah di negara kita, karena balita stunting maka kecerdasannya 20 persen dibawah rata-rata,” bebernya.

Selain itu, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap balita, Bupati Ikfina menjelaskan, agar para orang tua dapat memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

“Saya minta tolong, agar tidak jatuh pada kondisi stunting, maka anak-anak perlu zat pembangun, jadi setiap makan harus ada protein dan wajib ada protein hewani. maka kalau mau menyuapi anak-anaknya harus ada salah satu dari zat pembangun,” jelasnya.

Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa KPM juga harus menerapkan pola hidup sehat, KPM harus mengerti pola makan yang baik dan benar yaitu makan 3 kali sehari dan mengkonsumsi cemilan cukup 2 kali sehari antara makan pagi hingga siang dan antara makan siang hingga malam malam.

“Makan itu 1 porsi, misalnya sarapan pagi, piring nasinya dibagi tiga. Nasinya 1/3 piring dan tidak boleh penuh, setelah itu ambil sayur dan sayur itu juga harus 1/3 piring dan jumlahnya harus sama dengan nasinya. kemudian sisanya dibagi dua, separuh diisi lauk dan separuhnya dikasih buah,” jelasnya.

Diakhir sambutannya, orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto meminta seluruh warga peserta PKH terus mengikuti program pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2), sehingga kedepannya para peserta PKH dapat meningkatkan kesehatan dan ekonominya.

“Mudah-mudahan semua diberikan kesehatan, karena kalau semua sehat bisa makaryo dan betul-betul bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan kita semuanya,” harapnya.

Diketahui, dalam pelaksanaan Bulik Soima juga turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Try Raharjo Murdianto dan jajaran Forkopimca Kemlagi. (dis/mjf/ram)

Baca juga :