Puluhan mahasiswa STIT Raden Wijaya Kota Mojokerto mengelar aksi unjuk rasa di halaman kampus, mereka menuntut dosen mereka dicopot karena diduga melakukan tindakan asusila terhadap salah seorang mahasiswinya.
Dari pantauan suaramojokerto.com, aksi demo mahasiswa ini digelar Selasa sore (06/02) mulai pukul 17:00 WIB saat jam kuliah masih berlangsung. Para mahasiswa membawa poster yang bertuliskan “sanksi tegas penlanggar A moral” dan mereka juga melakukan orasi di halaman kampus.
Ulbi Hamzah korlap aksi mengatakan, para mahasiswa menuntut agar dosen HN yang menjabat sebagai ketua 1 dipecat dari kampus karena dinilai telah mecoreng nama besar kampus STIT Raden Wijaya.
“Kami menuntut HN yang sudah dipecat dari kepala sekolah SMPN 1 Puri karena kasus asusila juga dipecat dari kampus, karena telah mencemarkan nama besar STIT Raden Wijaya yang merupakan kampus ppendidikan agama Islam (PAI),” ungkapnya.
Sementara itu Achmad Fatih, kepala STIT Raden Wijaya saat menemui para mahasiswa mengatakan, tuntutan mahasiswa ini sudah dibahas di tingkat yayasan dan pihak kampus. “Yayasan sudah memutuskan, akan memberhentikan dosen itu tapi menunggu SK nya habis,” katanya.
Mendengar keputusan yayasan dan dibacakan SK nya, para siswa masih tidak puas dan tetap menuntut agar HN dipecat secepatnya, mereka juga mengancam akan menggelar aksi setiap hari dengan masa yang lebih besar hingga tuntutan mereka dipenuhi.(fam/udi)
Baca juga :