Pj Walikota : Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto Tahun 2025 Harus Berorientasi Green Economy

Mojokerto – Pembangunan di Kota Mojokerto memang sabgat luar biasa, dan tantangan ke depan adalah bagaimana pembangunan tersebut akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat serta berorientasi pada green ekonomi atau ekonomi hijau.

M Ali Kuncoro, Pj Wali Kota Mojokerto memberikan paparan dalam forum Sinkronisasi dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2025, Jumat (15/12/2023).

Ali Kuncoro menekankan pentingnya menerapkan perencanaan pembangunan Kota Mojokerto tahun 2025 yang berorientasi pada konsep green economy atau ekonomi hijau. Green economy ditegaskannya harus dijadikan sebagai landasan demi memantapkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Tidak hanya itu, ditegaskannya pula bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan Kota Mojokerto ke depan harus mempertimbangkan keberlanjutan atau sustainability. “Ketika sudah bicara masalah sosial dan ekonomi, maka lingkungan menjadi penting ketika kita memiliki konsep Green Economy. Karena saat ini secara global dunia sedang menghadapi tantangan terkait masalah pemanasan global, climate change,” ujar Ali.

Hal tersebut sejalan dengan Indeks Ekonomi Hijau (Green Economy Index/ GEI) Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Dimana indeks ekonomi hijau ditopang oleh tiga pilar penting yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Yang kemudian ketiga pilar itu mencakup 15 indikator penting.

Ia kemudian memberikan contoh konkrit penerapan green economy yang harus diterapkan dalam perencanaan pembangunan Kota Mojokerto ke depan.

Misalnya aksi nyata pengurangan CO2, melaksanakan program penghijauan, penanggulangan efek rumah kaca, dan program industri ramah lingkungan.

“Saya harap ke depan sudah mulai dipikirkan bagaimana Kota Mojokerto ini punya banyak hutan kota, punya banyak hal-hal yang bersifat penghijauan. Karena emisi gas buang efek rumah kaca ini semakin berpengaruh terhadap kehidupan kita dan tentu terhadap perkembangan penyakit yang ada di dunia,” tegasnya.

Selain menerapkan pembangunan yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sosok yang akrab disapa Mas Pj Wali Kota ini juga berharap agar pembangunan juga menyasar pada upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Khususnya adalah peningkatan skill generasi muda. Mengingat hal tersebut menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita Generasi Emas 2045.

“Kota Mojokerto ini kuat dengan kearifan lokalnya, yakni kebesaran Mojopahit. Tagline-nya sudah mantap, Spirit of Majapahit. Bangunan infrastrukturnya sudah mulai tertata, mengacu pada kearifan lokal. Yang menjadi PR berikutnya adalah menyiapkan SDM yang fisiknya unggul, karakter paripurna, berakhlak dan beretika,” tegasnya.

Sehingga, untuk bisa mewujudkan semua target pembangunan tersebut, Mas Pj Wali kota mengingatkan jika sinergi antar daerah juga diperlukan. Mengingat, saat ini semua saling terkait dan terdapat cut crossing issue di antara masing-masing wilayah.

“Oleh karena itu semangat kebersamaan, semangat kolaborasi harus tetap kita pegang teguh sebagai modal utama dalam pembangunan,” pungkasnya. (tim/say)

Baca juga :