Pungkasiadi, Wakil Bupati Mojokerto menghadiri Launching Program Hulu Hilir Agromaritim Sektor Perkebunan Kelompok Tani Kakao Mulyojati, di Wisata Desa Randugenengan, Dlanggu, Jumat (2/3).
Saat membacakan sambutan Bupati MKP, Pungkasiadi menyampaikan bahwa potensi kakao dalam program hulu hilir sangat menjanjikan, karena Indonesia memiliki laju peningkatan produksi cukup stabil dan terus mengalami peningkatan harga.
“Kalau kita berbicara hulu hilir, artinya sudah barang jadi, seperti pisang dijadikan keripik, kalau tebu dijadikan gula. Nah, kalau nilai tambah kakao ini luar biasa, minimal 5 kali rata-ratanya,” ungkapnya.
Wakil bupati juga mengapresiasi para kelompok tani kakao yang sangat ulet dan gigih dalam program ini. “Dari puluhan hektare, kini lahan kakao mencapai 400 hektar dan 160 hektar telah berbuah, ini sangat luar biasa,” tegasnya.
Wabup yakin, kalau pabriknya sudah berdiri, peluang kelompok tani di Mojokerto akan semakin meningkat, karena petani akan mendapat kepastian yang selama ini mereka butuhkan.
Sementara Mulyono, Ketua Kelompok Tani Gapoktan Mulyojati mengatakan, bahwa pabrik pengolahan kakao sudah berdiri 25 persen dan ditarget akan rampung sekitar bulan April. “Kami yakin kakao di Mojokerto akan berkembang,” ungkapnya.
Kata Mulyono, selama ini kelompok tani kerjasama dengan Dinas Kehutanan yang menggagas perkebunan, pertanian dan kehutanan jadi satu. “Gerakan tanam hutan lindung inu punya tujuan mulya, selain mencegah banjir juga menjaga agar kalau musimkemarau air tetap melimpah,” pungkasnya.(sma/ADV)
Baca juga :