Pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya diduga kuat berasal dari satu keluarga yang melakukan aksinya dengan cara berpencar. Terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak.
Jenderal Tito Karnavian, Kapolri saat meninjau lokasi pengeboman di Surabaya mengatakan, pelaku pengeboman di Surabaya masih satu keluarga dan mereka tidak lepas dari dari jaringan JAD-JAT pendukung utama ISIS di Indonesia. “Di Indonesia JAD dipimpin Aman Abdurahman yang ditahan di Mako Brimob,” kata Kapolri, dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/05).
Kapolri juga menjelaskan, pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya. Pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna Sang ayah yang bernama Dika Supriyanto (DS) bersama anaknya.
Sebelumnya DS sempat mengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro. “Istrinya yakni Puji Kuswanti dan dua anak perempuannyanya yakni Fadilasari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun) meledakkan diri di sana,” terangnya.
Sementara di lokasi ketiga yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, pelaku berjumlah dua orang. Mereka diduga adalah anak laki-laki dari Dika Supriyanto yakni bernama Yusuf (18 tahun) dan Lukman (12 tahun). Mereka berdua berangkat sendiri dengan mengendarai motor.
Seperti diketahui, Bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya mengakibatkan korban meninggal dunia 11 orang lebih dan korban luka sebanyak 41 orang.(rif/sma)
Baca juga :