Mendekati lebaran yang tinggal beberapa hari, potensi kemacetan, kecelakaan dan kriminalitas di Mojokerto menjadi atensi jajaran kepolisian. Selian menerjunkan personil dan mendirikan pos pantau, Polres Mojokerto kota juga menggandeng komunitas Drone.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, ada dua unit Drone yang disiapkan untuk memantau titik rawan macet dan rawan kriminalitas. Gambar yang dikirim oleh Drone alias sejenis kendaraan pengintai melalui udara yang dikendalikan melalui remote control ini akan dikirim ke Command Center di Polresta Mojokerto.
AKBP Sigit Dany Setiyono, Kapolres Mojokerto Kota mengatakan, pada Operasi Ketupat Semeru 2018 ini Polres Mojokerto Kota banyak memanfaatkan pengembangan teknologi informasi, baik untuk memantau arus mudik dan balik lebaran juga memantau kriminalitas.
“Kita sudah punya call center 110 dan layanan media sosial untuk menampung laporan masyarakat, dan di operasi ketupat semeru ini kita menggandeng komunitas Drone dan ada dua unit yang disiapkan,” ungkapnya.
Kapolres juga mengatakan, dua unit Drone ini akan memantau di arus lalu lintas di jalan bypass Mojokerto dan exit tol Gedek, Mojokerto. “Drone ini akan memantau tol dan arus arteri yang menuju Jombang maupun Surabaya, sekaligus bisa dipantau di command center. Sehingga perwira pengendali di pos bisa mengambil kebijakan yang cepat,” terangnya.
Kat Kapolresta, Penggunaan drone untuk pemantauan arus mudik dan balik lebaran dilakukan mulai Operasi Ketupat Semeru 2018 yakni, 7 Juni sampai 24 Juni 2018. “Kita pantau titik rawan macet dan rawan kecelakaan, tujuan utamanya adalah keselamatan nomor satu,” pungkasnya.(sma)
Baca juga :