Menerawang Ponari, Dukun Cilik Asal Jombang Dulu, Kini dan Akan Datang

tampil dengan gaya rambut mohawk

Masih ingat Ponari si dukun cilik asal Jombang dengan batu saktinya yang sempat heboh pada tahun 2009 lalu. Ya, Ponari yang punya nama lengkap Muhamad Ponari Rahmatulloh asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang itu sekarang sudah dewasa, bahkan rambutnya bergaya mohawk, suka main game dan punya motor sport kesayangannya.

Baru-baru ini Ponari tampil di TV swasta dan diwawancarai pakar mikro ekspresi Poppy Amalia seputar batu ajaibnya, tentang masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Setelah itu, Poppy menganalisa penjelasan Ponari dari kacamata keilmuannya selaku seorang psikolog.

Ponari mengaku menjalani praktik pengobatannya sejak duduk di bangku kelas tiga SD hingga kelas enam. Berikut hasil wawancara dan analisa soal Ponari dengan mengunakan metode NLP atau ‘Neuro Linguistic Program’.

Psikolog : “Kalau sakit, berobat ke mana?”
Ponari : “Kalau aku sih takut sama dokter, dikasih obat dikasih obat, saya gak mau minum, terus akhirnya sembuh sendiri.”
Psikolog : “Kamu percaya sama batu petir?”
Ponari : “Kalau aku sendiri percaya.”
Psikolog : “Bisa mengobati orang?”
Ponari : “Percaya dengan hal-hal gaib, Kalau batu itu keramat atau bukan, saya tidak tahu, soalnya semua kan makhluk Allah.”
Ponari : “Mimpi aku sih, pingin punya usaha sendiri, pengen menanam buah (berkebun), menanam buah lokal.”

Analisanya : Saat ditanya mengenai pergi berobat ke dokter, Ponari menunduk yang menandakan ada rasa malu, tidak yakin, atau kondisi tidak nyaman.

Ketika dikaitkan, bisa menyembuhkan dengan batu terlihat tangan dan mulut Ponari menggambarkan jika dirinya tidak yakin dengan kekuatan batu tersebut.

Sementara ketika ditanya l nih dalam tentang cara mengobati dulu, ponari mengaku tidak sadar dan yang diingat hanya orang terlalu banyak dan sebenarnya dia merasa nelangsa.

Sekedar informasi, saat itu (tahun 2009) pengobatan Ponari meraup banyak uang, bahkan Ponari dikabarkan sempat mempromosikan lahan 5 hektare. Hingga akhirnyaterjadi perebutan antara ayah Ponari dan kerabatnya. Ayah Ponari yang dari awal tidak setuju harus rela berpisah dengan Ponari dan ibunya.

Kata Ponari, Kalau sekarang jarang ada yang berobat, seminggu kadang ada, tapi enakan sekarang. Soal uang, bisa dicari dengan cara usaha. “Menurut aku sih enakan sekarang, kalau dulu terlalu ramai, Kan nanti kalau usaha, kalau sukses kan kembali lagi.” Katanya.

Menurut Poppy, Ponari memiliki harapan dan keinginan untuk mewujudkan keinginannya dengan membuka usaha, dan dia lebih menyukai kondisinya saat ini dibanding kehidupannya di masa lalu.(sma)

Baca juga :